"Pasti kamu Eli, sahabat Risa."
Aku menoleh ke sumber suara. Sorang wanita cantik berambut panjang dengan gaun merah marun. Ia memperkenalkan diri, mengaku jika ia adalah teman baru Risa.
"Bagaimana jika aku mengatakan jika sahabatmu itu mati akibat dibunuh oleh hantu? Apa kau akan percaya?"
Aku terkejut mendengar pernyataannya. Bagaimana ia bisa beropini seperti itu.Â
"Tak apa jika kau tak percaya. Tapi bukankah Risa sering bercerita padamu tentang wanita yang mati dicabuli di rumah angker ini. Ialah penguasa rumah angker ini. namanya Adeline."
Aku menatap aneh pada gadis itu. Tapi aku tak bisa menghiraukan perkataannya. Bagaimana jika Risa mati karena Adeline? Tapi apakah mungkin jika hantu bisa membunuh manusia?
Tapi saat dilihat secara detail, aku seperti tidak asing dengan wanita dihadapanku ini. Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Hatiku berdebar, rasa takut menjalar di sekujur tubuhku. Wanita ini persis seperti lukisan yang ada di rumah angker. Rambut panjang dan gaun merah.
Ia tersenyum lebar ke arahku, aku yakin dia adalah orang yang sama. Angin malam menyapu tubuhku, mengakibatkan bulu-bulu halus berdiri tegang. Nyaliku menciut seketika.
"Perkenalkan Eli, aku Adeline, teman baru Risa."
-SELESAI-
 (DY, JOMBANG 12-09-2022)