Mohon tunggu...
djarot tri wardhono
djarot tri wardhono Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis apa saja, berbagi dan ikut perbaiki negeri

Bercita dapat memberi tambahan warna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gema Takbir dalam Kesunyian

21 Juli 2021   14:14 Diperbarui: 21 Juli 2021   14:18 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang pun, untuk sekedar bersholat Ied pun, ia pun tak bisa. Bukan karena tak mampu tetapi memang imam surau sudah membuat keputusan setelah berkonsultasi dengan para kyai. Tak terasa leleh air matanya membasahi pipi, ditengah alunan takbir yang dikumandangkannya.

***

Pak Udin, sendiri mengumandangkan takbir. Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…Wa lillahilhamd…tabirnya terasa kelu. Terucap, terdengan tapi juga tertahan.  Sedih tak bisa beribadah seperti biasanya, sendu dengan kesendiriannya.
“Takbirku dalam sepi”, gumamnya dalam hati.
 

Depok, 20 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun