Mohon tunggu...
Dayvia Aprilliya
Dayvia Aprilliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap Menulis dan Bersemedi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030067

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benteng Netizen yang Bijak: Etika dan Moral Pancasila di Era Digital Society 5.0

10 Juni 2022   23:01 Diperbarui: 11 Juni 2022   08:17 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digitalisasi sendiri merupakan hasil produk industri 4.0. Perkembangan teknologi di era tersebut, yaitu Artificial Intelegent (AI), Big Data, Internet of Things (IoT), Cloud Computing, Cyber Security, 3D Printing, Autonomous Robots, System Integrations, dan Simulation. 

Contohnya saat ini yang masih berekembang, seperti Blockchain, Cryptocurrency, Web 3.0, Metaverse, NFT, Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (VR). Produk digitalisasi tersebut di sisi lain, nyatanya telah menciptakan apa yang disebut media realitas virtual yang dapat membentuk adiksi tersendiri terhadap internet. Kegagalan beradaptasi dengan internet dialami oleh individu yang berinteraksi dengan internet.

Kemajuan teknologi sedemikian pesat dan canggih memang belum sepenuhnya diikuti dengan kesiapan individu dalam menggunakannya. Di mana dampak industrialisasi modern saat ini telah menempatkan masyarakat sebagai objek ataupun korban sebagai pihak yang teralienasi. 

Ditambah dengan transformasinya, perpaduan teknologi digital dan konvergensi media meskipun secara teknis menjelma sebagai peluang ekonomi dan bisnis, akan tetapi sebagaimana sistem teknologi, secara global disrupsi teknologi juga akan berpengaruh pada masalah sosial-kultural masyarakat. Hal ini lah yang kemudian mendorong industri 5.0.

Industri 5.0 diperkenalkan oleh professor Yuko Harayama dari Jepang. Konsep industri ini adalah "Society" atau masyarakat. Di mana pada era-era industri sebelumnya yang hanya berpusat kepada teknologi (technology-center) beralih kepada manusia (human-center). Jadi, industri 5.0 merupakan industri yang berpusat pada manusia 

dalam menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan teknologi untuk memecahkan problematika masyarakat. Tujuannya agar masyarakat dapat engambil keuntungan penuh dari kemajuan dalam inovasi teknologi sains. Terdapat tiga kunci nilai-nilai Society 5.0, yaitu keberlanjutan (sustainbility), keterbukaan (openness), dan inklusivitas (inclusiveness).

Di dalam konteks keindonesiaan nilai-nilai Society 5.0 pada era transformasi digital saat ini harus dapat dikembangkan melalui nilai-nilai Pancasila dengan menerapkan pemahaman literasi digital. Kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi disebut literasi digital. 

Koleksi bacaan tentang literasi digital di Aplikasi Siberkreasi: ppt, buletin, buku, dll.
Koleksi bacaan tentang literasi digital di Aplikasi Siberkreasi: ppt, buletin, buku, dll.

Secara garis besar literasi digital terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital security. Melalui aplikasi Siberkreasi yang dikembangkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI), Anda dapat mempelajari berbagai pengetahuan literasi digital dengan pendekatan skill dan praktikal.

Literasi digital ini sangat penting karena dunia digital layaknya pisau bermata dua. Jika tidak digunakan dengan sebaik-baiknya akan menimbulkan dampak negatif yang sangat merugikan. Ungkapan "You are What You Eat" juga relevan dengan dunia digital karena melihat banyaknya kasus masyarakat dalam mengonsumsi dan membagikan produk-produk digital yang 

cenderung tidak adanya keteguhan pendirian dan menelan mentah-mentah. Oleh karena itu, perlu adanya check dan recheck dalam bermedia digital. Selain itu, jejak digital saat ini juga menjadi track record sebagai pertimbangan dalam dunia kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun