“lembar-lembar soal ujian, seperti hidup bertampang gagal”
buku yang berambut ikal, lebih sering bertanya dan berdoa:
“Tuhan, mengapa hidup mesti habis di sini?”
(Yambrab-Ubrub 2017/2018)
Gody Usnaat menyelesaikan pendidikan Sarjana Filsafat pada STFK Ledalero, Maumere-Flores pada 2010. Sejak 2014 sampai sekarang, ia menjadi Guru SD Akar Indah Semografi-Papua. Selain sebagai guru, ia juga mengasuh Rumah Baca Jendela Semografi. Buku puisinya bertajuk “Mama Menganyam Noken" yang diterbitkan penerbit independen di Sorong, Papua Cendekia masuk dalam lima besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H