Mohon tunggu...
Gustina Nasution
Gustina Nasution Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Perlibatan Keluarga dalam Pendidikan Anak Usia Dini

24 Juli 2024   00:35 Diperbarui: 24 Juli 2024   02:47 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Model ini mengutamakan penilaian formatif berkelanjutan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Namun fokus penelitian tidak hanya pada hasil pembelajaran saja, namun pada kurikulum dan lingkungan secara keseluruhan. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan standar yang  disepakati. Banyak faktor yang dipertimbangkan ketika menetapkan standar, termasuk kinerja siswa di bidang kognitif, emosional, dan psikomotorik, keterampilan pengajaran guru, manajemen sekolah, fasilitas, bahan dan bahan ajar, kurikulum, strategi pengajaran, penentu kurikulum, dan filosofi perlu dipertimbangkan.

Product (Produk):

Produk dalam model CIPP merujuk pada hasil yang diinginkan atau diharapkan dari program atau kebijakan. Dalam hal ini, produknya adalah dampak positif yang dihasilkan dari keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak usia dini. Anak-anak cenderung mencapai hasil pendidikan yang lebih baik ketika orang tua aktif terlibat dalam pembelajaran mereka, baik secara akademis maupun sosial.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik tinjauan literatur sistematis. Penelitian dengan jenis studi kepustakaan ini menggunakan penelitian dengan menggunakan sumber informasi berupa foto, bahan statistik, bahan bacaan dan surat (Yusuf, 2005). 

pembahasan

Orangtua, keluarga dan pendidikan anak merupakan tiga hal yang akan selalu terkait. Orangtua memainkan peranan penting dalam membentuk anak -- anak bahkan sejak dalam kandungan, pengaruh orangtua terhadap anak-anak sudah banyak dibuktikan oleh penelitian penelitian terdahulu. Sampai anak-anak tersebut masuk kedalam sistem pendidikan formal atau sekolah, pengaruh terbesar dalam pembentukan diri mereka tetap orangtua dan keluarga. Pendidikan anak usia dini (PAUD) seringkali merupakan langkah awal dalam penentu keterlibatan orangtua. Seberapa jauh orangtua mau terlibat aktif dalam pendidikan anaknya dan benar-benar memahami bahwa proses pendidikan anak tidaklah selesai sewaktu anak -- anak mereka pulang dari sekolah.

Proses pembelajaran tetap akan berlangsung baik itu di rumah maupun di sekolah. Orangtua dan guru, harus terlibat aktif dalam komunikasi dan koordinasi untuk memastikan hasil yang optimal pada anak. Keterlibatan orangtua ini tidak dapat terbangun dalam waktu yang singkat tetapi dalam waktu yang lama dan membutuhkan konsistensi dari orangtua, keluarga dan juga guru. Guru atau sekolah tetap berperan karena seringkali kurangnya keterlibatan orangtua bukan disebabkan orangtua tidak mau terlibat tetapi juga karena adanya hambatan dari guru itu sendiri maupun dari value budaya. Sebagai contoh, dalam beberapa budaya, guru dianggap sebagai pihak yang sangat memahami bagaimana pendidikan terhadap anak harus diberikan, sehingga tidaklah sopan jika orangtua ikut campur dalam pembelajaran yang diajarkan oleh guru (Hardiyanti, 2021).

Pengaruh dan perubahan sebagai akibat terlibatnya keluarga dalam pendidikan tersebut meliputi, 1) dukungan terhadap prestasi akademik, tingkat kehadiran siswa, timbulnya kesadaran tentang hidup sehat dan peningkatan perilaku positif; 2) persepsi orangtua terhadap sekolah semakin baik sebagai akibat peningkatan kepuasan orangtua terhadap guru, dan semakin eratnya hubungan dengan anak; 3) perbaikan iklim sekolah serta peningkatan kualitas dan disiplin sekolah.

Beberapa peran yang dapat dilakukan oleh keluarga dan masyarakat dalam mendukung pendidikan anak adalah, 1) menciptakan lingkungan belajar di rumah yang menyenangkan dan mendorong perkembangan budaya prestasi anak; 2) menjalin interaksi dan komunikasi yang hangat dan penuh kasih saying dengan anak; 3) memberikan motivasi dan menanamkan rasa percaya diri pada anak; 4) menjalin hubungan dan komunikasi yang aktif dengan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif; 5) berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan anak di sekolah; 6) menyelenggarakan dan menjaga keberlangsungan penyelenggaraan proses pendidikan yang menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga; 7) menyelenggarakan dan mengendalikan mutu layanan pendidikan, baik dilakukan secara perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, dunia usaha, maupun organisasi kemasyarakatan (Direktorat, 2017).

kesimpulan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun