Memang benar bahwa Generasi Z adalah generasi yang realistis dan tidak memiliki impian besar, tetapi mereka ingin menggunakan teknologi yang mereka miliki saat ini untuk mengubah lingkungan. Mereka mungkin bersedia melakukan lebih banyak untuk membantu banyak orang yang mungkin membutuhkan bantuan mereka. Generasi Z memiliki semangat terpacu yang memungkinkan mereka untuk membangun dan memperkenalkan personal branding mereka ke seluruh dunia untuk rencana besar mereka di masa depan.
Â
TANTANGAN PENDIDIKAN PADA GENERASI Z
Generasi Z menghadapi banyak masalah pendidikan, diantaranya: Â
- Generasi Z percaya bahwa mereka tidak perlu belajar karena mereka memiliki banyak informasi yang tersedia setiap saat. Namun, di era modern, mereka lebih suka belajar tentang bagaimana dan di mana mereka dapat memperoleh apa yang mereka perlukan.
- Generasi Z lebih tanggap terhadap teknologi tinggi daripada guru, jadi teknologi dapat mengubah cara mereka menerima pelajaran.
- Pendanaan untuk perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur, pegembangan profesional, dan dukungan teknis masih cukup tinggi untuk menerapkan sumber daya teknologi di institusi pendidikan.
- Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Generasi Z lebih percaya diri dan termotivasi untuk sukses.
- Generasi Z biasanya tidak tertarik dengan pendidikan formal.
- Generasi Z cepat bosan dengan cara guru berbicara.
- Banyaknya informasi (information overload).
Â
      Berdasarkan fenomena di atas, guru menghadapi tantangan yang signifikan, terutama karena perubahan pola pikir siswa yang disebabkan oleh kemajuan teknologi. Oleh karena itu, guru harus mahir menggunakan teknologi yang semakin berkembang seiring dengan penerapan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran.
SOLUSI Â
Dengan mempertimbangkan masalah-masalah yang disebutkan di atas, persyaratan utama yang harus dipenuhi adalah penyediaan kualifikasi dan kompetensi guru yang berkualitas. Â
- Memahami karakteristik generasi Z sehingga dapat menggunakan strategi, teknik, dan media pembelajaran yang sesuai dengan kecanggihan teknologi dan media informasi.
- Dalam kasus ini, melek digital memiliki kemampuan untuk menggunakan alat digital dan kecakapan perilaku untuk menggunakan kecanggihan teknologi.
- Selama proses pembelajaran, guru harus menggunakan perangkat elektronik yang dimiliki siswa sebagai sumber pembelajaran dan media untuk komunikasi dan konseling.
- berupaya terus menerus untuk membuat pembelajaran bermakna dan menyenangkan sehingga siswa memiliki peran aktif yang bebas tekanan dan menyenangkan.
- Untuk menghasilkan Generasi Z yang berkarakter dan cerdas sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, role model digunakan untuk siswa di semua aspek kehidupan.
- Mampu  memberikan  sudut  pandang, alternatif bahkan solusi kepada generasi Z, disinilah peran guru yang tidak tergantikan oleh teknologi.
- Wajib memiliki wawasan kebangsaan dan toleransi yang harus ditanamkan pada siswa.
 Â
Â
KESIMPULAN Â