Â
Dalam hal ini, Gen Z tidak ingin diberi nama atau gelar apa pun. Ini adalah hiperkustomisasi yang dimaksud. Generasi Z lebih suka menyesuaikan diri mereka sesuai denga napa yang mereka inginkan dikalangan  masyarakat. Mereka ingin menunjukkan kelebihan atau keunikan yang dimiliki sebagai identitas yang mereka gunakan, bukan berdasarkan kepercayaan, etnik, atau bangsa mereka. Setelah melihat hal-hal yang menonjol, kita mulai memikirkan seberapa unik kita dibandingkan dengan orang lain di lingkungan yang sama.
      Generasi Z tidak suka dimasukkan ke dalam kelompok tertentu. Seakan mereka suka menentang dan tidak patuh.Gen Z ini tidak ingin melakukan kebiasaan yang sama seperti orang lain. Banyak orang telah memiliki keinginan untuk menentukan tujuan dan cita-cita mereka sendiri, bahkan sejak remaja. Mereka juga ingin tahu apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.Â
- Realistis
Â
      Akibat Gen Z dipengaruhi oleh orang tua mereka (generasi X) yang memiliki kecenderungan untuk memiliki perspektif negatif tentang masa depan karena kehidupan mereka yang tidak memenuhi harapan mereka. Ini tidak termasuk perspektif yang skeptis; sebaliknya, itu termasuk perspektif yang nyata. Oleh sebab itu, Generasi Z memprioritaskan pendidikan praktis daripada teoritis. Mereka lebih suka belajar bagaimana menjual barang atau menyelesaikan masalah nyata.
      Searah dengan kepribadian sebelumnya, Generasi Z siap untuk menyesuaikan diri dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan mereka. Generasi Z terkesan seperti orang yang pesimis pada apa yang ingin digapai, tetapi perbuatan yang mereka ambil tampaknya lebih jelas dan pada akhirya mereka dapat memberikan perubahan yang baik pada lingkungan sekitarnya.Â
- Fear of Missing out (FOMO)
      Generasi Z, juga disebut sebagai generasi digital, mengumpulkan semua berita dari jejaring sosial yang mereka anggap sebagai hal yang fundamental dan berguna bagi pekerjaan mereka. Mereka tidak ingin tertinggal berita yang dapat menahan dan mengganggu kinerjanya Selain itu generasi Z sangat ingin tahu, yang membuat mereka gelisah jika mereka tidak menerima berita terbaru. Ini adalah alasan Generasi Z khawatir ketika mereka tertinggal dari orang lain. Selain itu, mereka ingin mengetahui dan mengambil pelajaran dari pekerjaan orang lain. Mungkin generasi Z memiliki kesempatan untuk menjadi lebih kompetitif.Â
- Mandiri
Â
      Generasi Z adalah generasi digital yang mandiri, yang berarti mereka sudah tidak perlu ditemani untuk belajar sesuatu yang belum mereka ketahui. Semuanya terselesaikan dengan mencadiplatform separti tiktok dan YouTube. Bagi mereka, itu sangat sederhana. Sebaliknya, kecenderungan generasi Z untuk melakukan segalanya secara mandiri membuat mereka dianggap tidak memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam tim, mereka hanya ingin fokus pada pekerjaan yang dapat diselesaikan dan menyerahkan sisanya kepada rekan kerja mereka.
Â
- Terpacu
Â