b. Mesosistem
mencakup interaksi di antara microsistem dimana masalah yang terjadi dalam sebuah microsistem akan berpengaruh pada kondisi microsistem yang lain. Misalnya hubungan antara pengalaman keluarga dengan pengalaman sekolah, pengalaman sekolah dengan pengalaman keagamaan, dan pengalaman keluarga dengan pengalaman teman sebaya, serta hubungan keluarga dengan tetangga. Disini pramuka memiliki ketrampilan kepramukaan yang dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut yaitu, keterampilan  spiritual, keterampilan emosional, dan keterampilan sosial. Dengan bekal tersebut sangan mennjang peserta didik untuk membentuk moral atau karakter yang unggul.
c. Ekosistem
Eksosistem adalah sistem sosial yang lebih besar di mana anak tidak terlibat interaksi secara langsung, akan tetapi dapat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Sebagai contohnya kegiatan perkemahan, jambore, musyawarah, kepanitiaan merupakan kegiatan-kegiatan yang tentunya perpengaruh pada kecakapan anak.
d. Makrosistem
Makrosistem adalah sistem lapisan terluar dari lingkungan anak. Subsistem makrosistem terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat istiadat, budaya, nilai masyarakat secara umum, dan lain sebagainya, di mana individu berada. Menurut Berk, dalam bukunya Child Development tahun 2000, budaya yang dimaksud dalam subsistem ini adalah pola tingkah laku, kepercayaan, dan semua produk dari sekelompok manusia yang diwariskan dari generasi ke generasi. Disini pramuka mengusung konsep among dari Ki Hajar Dewantara sehingga membentuk lingkungan dan pola tingkah laku yang sesuai Trisatya dan Dasa dharma.
e. Kronosistem
Kronosistem mencakup pengaruh lingkungan dari waktu ke waktu beserta caranya mempengaruhi perkembangan dan perilaku. Disini terdapat kontrol dari pembina ke peserta didik dan membentuk prilaku dan krakter dengan adanya sku (syarat kecakapan umum) dan skk (syarat kecakapan khusus). Disini merupakan pola pembentukan karakter yang berjangka panjang dan berkelanjutan.
Berdasarkan uraian di atas Kepramukaan sangat kompleks dalam pembentukan lingkungan untuk mendorong pembetukan karakter yang unggul. Perilaku peserta didik akan berkembang ke arah positif. Dalam konteks lembaga kepramukaan sangat rinci mulai dari nasional sampai ke sekolah, dan dasar hukum dan kurikulumnya sangat mendukung untuk pembentukan karakter bangsa. Dengan demikian, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mengimplementasikan pancasila, karena perkemahan, latihan rutin merupakan sarana untuk menyediakan lingkungan yang mendukung terhadap perkembangan peserta didik ke arah positif.Â
Dengan demikian, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mengimplementasikan Trisatya dan Dasa Dharma secara tersistem dan terpola sehingga terinternalisasi menjadi sebuah karakter dan habit adalah dengan menyediakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mampu menstimuli aspek-aspek perkembangan peserta didik usia dini di lingkup satuan pendidikan.
3. Kesimpulan