Mohon tunggu...
David Hidayat
David Hidayat Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa uin ws

kenalilah dirimu sendiri terlebih dulu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Agama sebagai Pembentuk Karakter Hebat Bangsa

21 Oktober 2019   20:59 Diperbarui: 22 Oktober 2019   07:32 2251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor internal yaitu berada dalam seseorang tersebut yaitu cara berfikir dan keluasan berfikir seseorang. Dalam hal ini seseorang harus senantiasa berfikir positif karena jika seseorang berfikir atau kalau dalam islam berniat baik maka apa yang akan diucapkan akan baik, jika yang diucapkan baik, maka apa yang akan dia lakukan juga akan baik, dan jika di keseharian orang tersebut baik maka akan menjadi kebiasaan yang baik pula, karena karakter adalah suatu kebiasaan seseorang dalam kesehariannya.

Seseorang yang disiplin, bertanggung jawab, jujur, dapat dipercaya, bijaksana pastilah di kesehariannya dia seperti itu karena karakter itu adalah suatu kebiasaan seseorang.

Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berada dalam luar seseorang. Yang termasuk faktor ini adalah orang orang yang berada di sekitarnya yaitu orang tua/keluarga, guru, dan teman di sekelilingnya.

Orang tua sangatlah berperan penting dalam hal ini, orang tua diharuskan mendidik anaknya sesuai dengan tuntunan Islam. Dalam islam orang tua di haruskan selalu mendidik dan memeperharikan tumbuh kembang anak, karena anak belajar dari apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar. Dalam hal ini orang tua diharuskan menjadi contoh yang baik, seperti pepatah yang sering kita dengar "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya".

Selain orang tua guru juga sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang. Disini guru biasanya salah dalam mendidik muridnya, salah satunya dimana guru terlalu menuntut nilai yang pada hakikatnya tujuan dari pendidikan bukanlah nilai atau ringking, akan tetapi mempersiapkan seseorang untuk menemukan jatidirinya dan bakatnya, karena setiap orang mempunyai kelebihan tersendiri dari orang lain. Pembentukan karakter adalah tugas dari semua guru, dan guru agama adalah menjadi guru yang paling berkewajiban untuk membentuk dan meluruskan pola pikir anak didiknya. Seorang guru agama tidak hanya bertugas untuk mengajarkan tentang fiqih akan tetapi akhlak lah yang ter penting, karena kita tahu bahwa Nabi Muhammad di utus untuk memperbaiki akhlak manusia. Tujuan dari pengajaran agama islam adalah untuk menciptakan perubahan positif dalam sikap dan spiritual mereka. Jadi pendidikan agama islam tidak hanya menghafal materi keagamaan secara abstrak.

Seorang guru agama harus melakukan pendekatan untuk mengetahui karakter para siswanya untuk membenahi karakter seorang murid yang karakternya kurang baik atau bahkan rusak. Dalam mengajar agama, pendekatan pengalaman, rasional, pembiasaan, fungsional, emosional, dan keteladanan [sesuai SK Menteri Agama No 393 Tahun 1994]

Dalam Pancasila yang merupakan dasar negara sangat mengandung banyak makna yang sangat mendalam, pemerintah yang sudah menjamin kehidupan dan kecerdasan bangsa harusnya melakukan tugasnya dengan membuat sistem yang mendukung terciptanya peradaban yang unggul dan mulia.

Selain itu di era globalisasi ini seorang pribadi pun harus memiliki filter yaitu pemikiran dan pinsip yang kuat agar tidak terpengaruh dengan budaya dan ideologi-ideologi yang tidak sesuai dengan bangsa dan agama dan cenderung merusak jatidiri bangsa Indonesia.

Kesimpulan

Karakter adalah adalah sifat pribadi seseorang dalam menanggapi sesuatu dalam kehidupan ini. Seseorang yang memiliki karakter yang hebat pasti memiliki cara berfikir dan menyelesaikan masalah dengan hebat dan bijak. Seorang dengan karakter yang baik pasti memiliki pondasi prinsip yang kuat sehingga tidak goyah karena lingkungan yang kurang mendukung untuk pembentukan karakternya. Dengan karakter yang kuat pribadi tersebut akan menjadi kuat dalam menghadapi derasnya pengaruh globalisasi. Keluarga, sekolah dan pemerintah hanya suatu faktor pendukung untuk membentuk karakter bangsa yang hebat dan berperadaban. Pemahaman seseorang terhadap agama akan membentuk moral dan secara tidak langsung akan membentuk polapikir yang luas dan akan membuat seseorang memiliki sikap yang bijaksana, jujur, bertanggumg jawab, atau dalam islam disebut dengan akhlakul karimah. Jika setiap orang memiliki karakter tersebut dia akan membentuk pribadi yang hebat, pribadi yang hebat akan membentuk lingkungan yang sehat, lingkungan yang sehat akan membentuk bangsa yang berperadaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun