Kapasitas terpasang PLTS (solar PV) dan tenaga angin (wind) masih sekirat 250 Megawatt. Padahal harga nya yang paling murah saat ini.Â
Harapannya energi terbarukan yaitu energi surya dimanfaatkan. Dibutuhkan kapasitas 1800 Gigawatt solar PV untuk memasok listrik sebanyak 3000 TWh pada tahun 2050.
Mengapa solar PV ini sangat mungkin  menjadi masa depan Indonesia:Â
1. Potensi energi surya yang memenuhi standar, rata-rata sebesar 4,8 kWh per meter persegi.Â
2. Lahan Indonesia sangat luas untuk tempat dimana solar PV dibangun. Baik daratan maupun perairan. Juga bisa terintegrasi dengan bangunan. Panel surya bisa dipasang di daratan, hanya 0,6% jika seluruhnya dipasang 'ground mounted'. Pun jika seluruh panel ditempatkan di perairan laut tenang, hanya sekitar 0,4% total lautan internal Indonesia.Â
3. Potensi baterai alami 'pumped hydro energy storage' yang besar di Indonesia. 26 ribu lokasi setara 820 ribu GWh kapasitas baterai. Ini menjadi solusi permasalahan intermittensi energi surya. Saat solar PV produksinya berlebih, listriknya dapat disimpan dalam bentuk potensi tenaga air. Kemudian saat solar PV tidak berproduksi, entah karena tertutup awan atau hujan atau malam hari, energi yang disimpan tadi bisa digunakan. Hanya sekitar 1% saja potensi yang diperlukan Indonesia, sehingga akan mudah memilih lokasi-lokasi terbaik untuk pembangunan off river pumped hydro energy storage.
4. Teknologi sudah tersedia dengan harga murah dan masih terus turun.
Dengan semua pemaparan tersebut, semoga semakin kita sadari energi surya lah masa depan kita menggantikan energi fosil yang pada waktunya akan habis. Semoga Pemerintah bersama para pemangku kepentingan segera tergugah merumuskan rencana komprehensif pengembangan industri PLTS sehingga investor pun mau menanamkan dana untuk pengembangannya di Indonesia.Â
Kaum milenial semua, mari siapkan diri dan kuasai teknologinya. Kebutuhan energi kita sudah saatnya dipasok dari energi surya. Untuk itu, mari kita siapkan skill kita terkait teknologi industri pembuatan solar cell, teknologi baterai nya, pengoperasian dan pemeliharaannya tentunya. Jadi, sudah siapkah Indonesia jatuh cinta pada energi surya?
Salam.
DFS, 14 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H