Mohon tunggu...
David Cornelis
David Cornelis Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Mahasiswa Doktor Bisnis dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pekerjaan Rumah Tim Ekonomi Kabinet Jokowi 2.0

21 Oktober 2019   14:07 Diperbarui: 21 Oktober 2019   14:20 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan fiskal akan menjadi efektif ketika kualitas anggaran diperbaiki dengan mengalokasikan anggaran lebih banyak pada belanja modal. Kebijakan fiskal yang ekspansif dan kebijakan moneter yang longgar diperlukan untuk menjaga momentum ekonomi. Dan yang lebih penting adalah meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mendorong ekspor dan investasi untuk menggenjot daya beli.

Sektor konsumsi sebagai penyelamat ekonomi Indonesia harus dijaga, disertai kebijakan yang memberikan perlindungan sosial-ekonomi bagi rakyat jika terjadi resesi. Dan juga pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya terutama bagi sektor informal yang memberikan kesempatan kepada sektor-sektor ekonomi rakyat yang tahan dengan resesi.

Selamat Bekerja (Sama)

Reformasi jangka panjang dibutuhkan untuk menanggulangi faktor-faktor struktural ekonomi demi meningkatkan penerimaan negara. Dengan menghapus aturan yang berbelit, maka arus investasi masuk dipastikan membubung dan Indonesia dapat menarik manfaat dari perang dagang AS-China.

The United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) pada 2018 mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang harusnya menikmati manfaat dari perang dagang. Perdagangan bebas yang ada sekarang harus dapat melecut pertumbuhan industri dan berdampak praktis konstruktif terhadap investasi agar dapat menjadi ujung tombak perekonomian, untuk itulah diperlukan paket deregulasi dan debirokratisasi yang revolusioner.

Pada kabinet jilid 2 ini sangat diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi antarmenteri dan lintas departemen agar dapat saling menunjang dan menciptakan nilai tambah yang berkualitas bagi perekonomian Indonesia. Kabinet bukan hanya nomenklatur hasil kompromi, tapi juga dapat memanfaatkan momen kolaborasi. Selamat bekerja (sama) untuk para menteri-menteri baru!


David Cornelis Mokalu

Catatan Ekonomi & Bisnis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun