Selain itu, Sirkuit seperti Circuit de Monaco, Circuit Baku City dan Marina Bay Street Circuit memang terlihat membosankan karena layout yang kecil dan jarang terjadi overtake, tim tim hanya mengandalkan strategi pit stop dan adu tahan ban.Â
D bandingkan dengan MotoGP yang meskipun jarang melakukan strategi pit stop, banyak sekali terjadi adanya overtake aksi salip menyalip antar tim sampai senggol-senggolan lebih banyak terjadi, di tambah rider MotoGP yang biasanya sampai saling sikut untuk mendapatkan posisi terdepan. Minimnya aksi salip menyalip ini pastinya membuat penonton yang baru nonton F1 jadi jenuh dan boring.Â
4. Tidak Adanya Lagi Driver Asal Indonesia
Sayangnya Manor Racing MRT pada akhir tahun 2016 mengamali masalah finansial, Saat musim 2017 dimulai, Rio Haryanto menjadi satu-satunya pembalap alumni tim Manor yang gagal mendapatkan kursi tim Formula One.Â
Sedangkan rekan 1 timnya Pascal Wehrlein yang bergabung dengan tim Sauber dan Esteban Ocon bergabung dengan tim Force India. Dari sanalah dunia Formula One di Indonesia menjadi meredup sampai saat ini.
5. Kalah Saing dengan Olahraga Lainnya
Munculnya rider rider MotoGP di iklan televisi semakin menguatkan branding mereka, sedangkan di Formula One pabrikan yang ada di sana misal Ferrari, Aston Martin dan Mercedes-Benz itu jelas termasuk merek mobil yang eksotis. Akhirnya Formula One susah mencari pasarnya di Indonesia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI