Â
Analisis faktor kemungkinan jawaban dari para siswa :
* Sangat Setuju (12 Siswa): Mungkin berasal dari kelompok siswa yang aktif berpartisipasi dalam kelas, memiliki pengalaman belajar positif, serta mendapatkan dukungan baik dari guru maupun teman.
* Setuju (21 Siswa): Kelompok ini mungkin mencakup siswa dengan pengalaman campuran; mereka merasakan peningkatan tetapi tidak sekuat kelompok pertama.
* Tidak Setuju (1 Siswa): Hanya satu siswa yang merasa tidak setuju, kemungkinan besar disebabkan oleh pengalaman negatif dalam belajar matematika, kesulitan memahami materi, atau ketidakpuasan terhadap metode pengajaran.
Â
Pertanyaan 5 :Â
Sebutkan contoh situasi sehari-hari di mana kamu menggunakan matematika atau logika berpikir !
Â
Jawaban :
Siswa 1 : Menghitung uang, menghitung jarak perjalanan beserta waktu tempuh dan jumlah bahan bakar, dan lain-lain.
Siswa 2 : Merumuskan masalah dan penyelesaiannya, seperti ketika terjebak.
Siswa 3 : Saat menghitung bahan belanjaan, saat mengerjakan tugas dengan pengukuran yang presisi, saat melihat jam analog maupun digital, dan lain-lain.
Siswa 4 : Saat membuat roti ada perbandingan ukuran tepung dengan pengembang, atau ketika belanja menghitung diskon.
Â
Hasil Analisis :
Siswa 1 menyoroti aplikasi matematika dalam konteks sehari-hari yang sangat praktis, seperti menghitung uang, jarak perjalanan, waktu tempuh, dan bahan bakar. Ini menunjukkan bahwa mereka memahami pentingnya matematika dalam pengelolaan keuangan dan perencanaan perjalanan, yang memerlukan perhitungan kecepatan, jarak, dan konsumsi sumber daya. Logika berpikir juga tercermin di sini, terutama dalam menghubungkan variabel-variabel yang berbeda (jarak, waktu, bahan bakar) untuk mencapai tujuan tertentu (efisiensi dalam perjalanan). Responden menunjukkan bahwa matematika dan logika berpikir berperan penting dalam pengambilan keputusan sehari-hari yang praktis.
Â
Siswa 2 menunjukkan bahwa logika berpikir sangat penting dalam merumuskan masalah dan mencari solusinya. Ini mengindikasikan bahwa mereka memahami bahwa berpikir logis adalah langkah awal untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, baik masalah sederhana maupun kompleks. Frasa "seperti ketika terjebak" menunjukkan bahwa responden merujuk pada situasi kehidupan nyata yang memerlukan strategi pemecahan masalah. Kemampuan untuk memecah masalah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan terukur adalah keterampilan yang berakar pada matematika dan logika. Responden ini menekankan pentingnya logika berpikir dalam menghadapi masalah dan mencari solusi dengan cara yang sistematis dan terstruktur, sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari.
Â
Siswa 3 menunjukkan bahwa matematika diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, seperti menghitung bahan belanjaan. Ini mencerminkan pemahaman akan pentingnya perhitungan dalam pengelolaan keuangan pribadi dan pemilihan barang yang tepat saat berbelanja. Dengan menyebutkan melihat jam analog dan digital, responden menunjukkan bahwa mereka memahami dan menghargai konsep waktu. Ini mencakup keterampilan dasar dalam membaca waktu, yang memerlukan pemahaman tentang angka dan hubungan antarangka. Responden menyadari bahwa aktivitas sehari-hari ini memerlukan pemikiran logis untuk mengelola waktu dan sumber daya secara efisien, serta mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai situasi.
Â
Siswa 4 menunjukkan bahwa dalam kegiatan memasak, terutama saat membuat roti, terdapat kebutuhan untuk memahami perbandingan dan proporsi. Keterampilan ini adalah inti dari matematika, di mana responden perlu berpikir secara sistematis tentang bagaimana perubahan dalam jumlah bahan dapat mempengaruhi kualitas roti yang dihasilkan. Dalam konteks belanja, menghitung diskon mencerminkan kemampuan responden untuk mengaplikasikan persentase dan perhitungan sederhana untuk menentukan harga akhir setelah potongan harga, yang penting dalam pengambilan keputusan belanja. Ini menunjukkan bahwa responden tidak hanya melakukan perhitungan, tetapi juga berpikir kritis dalam membuat keputusan yang bijaksana saat berbelanja.
Â
Kesimpulan :
Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh responden, jelas bahwa matematika dan logika berpikir memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa kesimpulan utama:
1. Matematika sebagai Alat Praktis : Responden memahami bahwa matematika diperlukan dalam aktivitas harian seperti menghitung uang, bahan belanjaan, jarak perjalanan, bahan bakar, dan diskon. Matematika membantu mengelola keuangan, mengukur bahan secara presisi, dan membuat keputusan yang efisien dalam berbagai situasi, seperti memasak atau perjalanan.
2. Logika Berpikir untuk Pemecahan Masalah : Responden juga menekankan pentingnya logika berpikir dalam merumuskan masalah dan mencari solusi, baik dalam konteks perencanaan waktu, memecahkan situasi sulit, maupun mengatur bahan untuk hasil yang optimal (misalnya, dalam memasak).
3. Sinergi Matematika dan Logika Berpikir : Dalam banyak kasus, matematika dan logika berpikir saling melengkapi. Penggunaan matematika sering kali memerlukan penerapan logika untuk memahami hubungan antar variabel, membuat keputusan berdasarkan perhitungan, serta merencanakan dan memecahkan masalah dengan tepat.
Â
Secara keseluruhan, para responden mengakui bahwa baik matematika maupun logika berpikir tidak hanya sekedar keterampilan akademis yang berguna dalam aspek teknis, tetapi juga alat yang esensial dalam mendukung pengambilan keputusan yang bijaksana dan efisien dalam kehidupan sehari-hari, pengelolaan sumber daya, dan pemecahan masalah. Keduanya saling melengkapi dan berkontribusi pada kemampuan individu untuk berfungsi secara efektif dalam masyarakat.
Â
Pertanyaan 6 :Â
Menurutmu, apakah matematika berkontribusi pada kemampuanmu dalam memecahkan masalah?
Â
Dari 34 siswa 38,23% siswa (13 orang) menjawab sangat setuju, 47,05% (16 orang) menjawab setuju, dan 14,7% siswa (5 orang) menjawab tidak setuju. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jawaban mereka, yaitu pengalaman pribadi dengan matematika, persepsi tentang matematika, metode pembelajaran, dan motivasi intrinsik dan ekstrinsik.