Mohon tunggu...
Dave Marcellino Sancia
Dave Marcellino Sancia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Medan

Sedang menempuh Program Studi Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pendapat Siswa SMA Terkait Matematika dan Logika dalam Kehidupan Sehari-hari

8 Oktober 2024   12:32 Diperbarui: 8 Oktober 2024   12:42 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 
Analisis Pendapat Siswa tentang Matematika dan Logika

 Pendapat berasal dari 34 orang siswa SMA yang ditanyakan melalui platform Google Form. Terdapat 8 pertanyaan yang ditanyakan dengan 5 di antaranya pertanyaan pilihan (setuju/tidak setuju) dan 3 pertanyaan yang dijawab berdasarkan pendapat pribadi.

 
Pertanyaan 1 :
Seberapa sering kamu merasa matematika digunakan dalam kehidupan sehari-hari?

 
Dari hasil penelitian, ada opsi yang beberapa telah disediakan, yaitu 'Sangat Sering' dengan persentase 52,9%, 'Sering' dengan persentase 38,2%, 'Jarang' dengan persentase 8,8%, dan 'Tidak Pernah'dengan 0% persentase. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa para siswa menyadari bahwa matematika digunakan dalam kehidupan sehari hari.

 
Pada sudut pandang beberapa siswa matematika hanyalah sebuah ilmu yang mengajarkan hal hal yang bersangkutan dengan hitung menghitung belaka. Mereka hanya melihat penggunaan matematika di sekitar mereka yang merupakan hal hal dasar dari matematika yang seperti penjumlahan-pengurangan dan perkalian-pembagian. Biasanya orang tersebut hanya menggunakan matematika dalam hal yang berhubungan dengan transaksi dalam jual-beli dan manajemen keuangan.

 
Pada jenjang Sekolah Dasar, matematika hanya membahas tentang operasi matematika sederhana seperti penjumlahan-pengurangan, perkalian-pembagian, dan lain-lain. Namun, matematika sebenarnya adalah ilmu yang bersifat abstrak dan hal tersebut belum mencapai inti dari matematika. Pada jenjang ini, siswa umumnya dapat memahami matematika dan menjadi pelajaran favorit mereka karena matematika di tahap ini menjadi hal yang unik dan menarik. Hal yang dipelajari juga berkaitan erat dengan kehidupan sehari hari.

 
Namun di tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, peminat pelajaran matematika menurun karena matematika sudah mencapai tingkat yang lebih tinggi. Banyak yang menganggap bahwa penggunaan variablel seperti 'x' dan 'y' dalam fungsi membuat mereka bingung. Ditambah lagi hal tersebut besifat abstrak dan sulit diaplikasikan dalam kehidupan. Siswa yang masih menyukainya hanya sebagian dari peminatnya yang ingin memperdalam pengetahuannya. Sementara siswa lainnya yang merupakan peminat akan menyukai pelajaran lain yang merupakan pengaplikasian dari matematika itu sendiri.

 
Pada matematika di tingkat keabstrakan yang tinggi, inti dari matematika adalah memecahkan suatu permasalahan dengan berbagai cara tanpa mengubah persoalan tersebut. Hal ini yang menjadi dasar dalam perkembangan kemampuan berpikir siswa. Kemampuan berpikir inilah yang menjadi dasar dalam memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari hari. Namun hal ini tidak banyak disadari oleh banyak siswa, bahkan yang menyukai matematika itu sendiri.

 
Dapat disimpulkan, bagi sebagian siswa matematika sangat sering digunakan dalam kehidupan sehari hari, mereka menganggap bahwa matematika dapat diaplikasikan melalui bidang-bidang tertentu. Sedangkan sebagian lagi hanya menganggap matematika hanya digunakan dalam transaksi uang. Adapula sedikit siswa yang berpendapat matematika jarang digunakan, mereka menganggap bahwa matematika sulit diaplikasikan karena sifatnya yang terlalu abstrak dan kurang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

 
Pertanyaan 2 : 
Apa pendapatmu tentang mata pelajaran matematika di sekolah?

 
26,5% menjawab bahwa pelajaran di kelas mereka sangat menarik, 58,8% menjawab bahwa pelajaran di kelas mereka menarik, dan 14,7% menjawab membosankan. Faktor-faktor yang dapat membedakan adalah: (1) Seberapa asyik guru untuk mengajar, (2) seberapa paham mereka selama guru menjelaskan, (3) seberapa nyaman lingkungan untuk belajar, (4) seberapa positif dukungan dari lingkungan kelas (saling membantu jika ada yang tidak paham ataupun bisa jadi saling menjelaskan satu sama lain jika ada materi yang kurang dimengerti).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun