Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Peran Intelektual dalam Memuluskan IUP untuk Ormas Keagamaan

9 Juli 2024   16:12 Diperbarui: 9 Juli 2024   16:53 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya Ulil membela tambang batubara telah mengkhianati intelektualitasnya yang harusnya berpikir jernih berdasarkan ilmu pengetahuan sehingga dapat memberikan pencerahan di tengah kegelapan. Alih-alih memberikan pencerahan, pembelaan Ulil terhadap tambang batubara justru mematikan lilin-lilin kecil yang sekarang sedang dinyalakan oleh jutaan rakyat di tengah kegelapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lilin-lilin kecil itu adalah simbol kesadaran rakyat terhadap hak asasi manusia (HAM), dalam konteks ini adalah hak atas lingkungan hidup.

Kebijakan publik pemerintah terkait ijin tambang ke ormas keagamaan ini tidak lagi mencerminkan kepentingan mayoritas rakyat, tapi segelintir elite ekonomi-politik. Segelintir elite politik itu yang sejatinya telah mengendalikan kebijakan pemerintah, termasuk soal ijin tambang untuk ormas. Model pembuatan kebijakan seperti ini tentu sebuah penyimpangan.

Kebijakan pemerintahan yang menyimpang itu perlu kehadiran para intelektual tukang untuk membuatnya menjadi seolah-olah benar.  Seorang intelektual yang harusnya berpikir jernih berdasarkan ilmu pengetahuan kini menjadi berpikir kacau yang didasarkan kepentingan jangka pendek. Perosalan ijin tambang batubara untuk ormas keagamaan telah membutakan mata hati, bukan hanya elite ekonomi-politik, tapi mata hati seorang intelektual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun