Tulisan ini berawal dari sebuah pertanyaan---yang mungkin juga terlontar oleh Anda---mengapa paket yang dipesan (atau dikirim) datang terlambat atau lebih lama dari biasanya. Meski tak dapat dipungkiri jika beberapa orang pun sempat keheranan juga jika paket mereka datang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sebenarnya, ada banyak poin yang menyebabkan hal ini. Mungkin yang tidak selalu dipahami oleh orang terutama mereka yang berkecimpung di dunia e-commerce, mereka cenderung menganggap praktisi kurir ini seperti dewa yang mengetahui alamat orang dengan mudah.Â
Disamping itu, pada umumnya mereka hanya melihat merek dari jasa pengiriman tadi, bukan bertumpu pada apa yang terjadi di lapangan yang menyebabkan pengiriman menjadi terhambat.Â
Meskipun tak bisa ditampik jika sistem yang dijalankan juga berpengaruh pada waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman.
Oke. Langsung saja saya daftar mengapa ada permasalahan yang menyebabkan paket terlambat datang.
1. Kurir masih baru
Seperti hal serupa yang terjadi di banyak perusahaan, pergantian karyawan pun terjadi di perusahaan delivery. Bisa jadi penyebabnya ada beberapa juga; mulai dari kesejahteraan yang dirasa kurang, hingga kesediaan menghadapi aturan perusahaan yang dirasa semakin ketat. Atau sesuatu hal yang menyebabkan seorang kurir dipecat.
Seorang kurir baru akan mulai menghapal alamat-alamat konsumennya, dan selama karyawan/kurir tadi tidak diusahakan supaya betah di perusahaan jasa tersebut, maka selama itulah posisinya akan terus tidak pasti/tetap dan berpengaruh terhadap kelancaran pengiriman.Â
Tak jarang seorang kurir baru juga merasa tidak cocok setelah menjajal dunia kurir maupun sistem yang diberlakukan di satu perusahaan tertentu.
Seperti yang disebut sebelumnya; apapun penyebabnya, konsumen biasanya cuma menghapal merek dari penyedia jasa, dan tak terlalu peduli tentang bagaimana keseharian seorang kurir. Mereka juga cenderung mempercayai persepsi sendiri bahwa merek delivery A lebih cepat dari B atau sebaliknya.
Jika seseorang hapal jalan di daerah Gubeng Surabaya, misalnya; mungkin itu hanya dapat membantu sekira 5% dari pengiriman, namun hanya cukup di awal itu saja. Karena belum tentu dia akan mengenal beberapa orang/tempat di jalan tersebut beserta kondisi, karakteristik dan kompleksitasnya.