"Baiklah. Aku tak akan mengejarmu, tapi kau harus berjanji satu hal." kata si pemuda.
"Apa?"
"Jangan mencari mangsa di jembatan itu lagi. Karena banyak orang tak bersalah yang melewati jembatan itu."
"Bagaimana mungkin aku tak kesana? Sudah tugasku mengambil nyawa makhluk hidup untuk kupersembahkan kepada dewa bulan!"
"Dewa bulan?"
"Ya. Aku diutus olehnya untuk menggantikan Lemah Geni sebelum aku. Aku diminta untuk mengumpulkan jiwa -- jiwa makhluk hidup sebanyak seribu nyawa! Dengan mengumpulkan nyawa sebanyak itu, aku akan lepas dari kutukan ini dan digantikan oleh Lemah Geni yang lain."
"Banyak sekali! Kalian apakan nyawa -- nyawa itu disana?"
"Kami jadikan roh -- roh itu untuk kami bakar, agar bulan purnama tampak kemerahan dan membara seperti api! LIhatlah ke atas! Mereka sedang berpesta menghidupkan bulan itu, sementara aku harus turun ke bumi untuk capek -- capek mencari mangsa!"
Si pemuda terdiam sejenak, lalu berkata lagi.
"Jadi begitu. Agar kau bisa bebas, butuh berapa nyawa lagi?"
"Sebelas! Aku butuh sebelas nyawa makhluk hidup agar aku lepas dari kutukan ini!"