Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pedang Matahari

8 Juni 2021   04:59 Diperbarui: 8 Juni 2021   05:04 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu si cenayang lagi -- lagi menyipratkan air ke badan si pemuda.
"Hentikan! Kau mau mengajakku ke atas lagi?"

"Bukan. Itu air tebu. Aku cipratkan ke badanmu agar kau tak bermimpi terus. Kembalilah berpijak dibumi."

"Baik, baik. Tapi hidup berawal dari mimpi, tahu!"

Lalu keduanya masuk ke dalam gubuk itu, untuk berkemas dan bersiap mengusir makhluk api yang ada di tengah hutan itu.

Tamat

Cerita sebelumnya:
Rahasia Air Suci

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun