"Hei, ada sesuatu di kakimu."
Lalu ia mengambil sebuah gulungan kertas dari kaki merpati.
"Ah, sebuat surat."
Setelah melihat stempel kerajaan di amplop itu, ia membukanya.
Halo Tuan Pemuda.
Lewat surat singkat ini, aku menyampaikan kalau suratmu sudah kuterima.
Sekarang bulan ke delapan. Aku masih belum bisa pergi ke kota karena dua hal.
Pertama, memang kondisi fisikku sudah pulih. Tapi aku masih tidak yakin dengan keberadaan makhluk halus di hutan itu.
Kedua, di kerajaan ini juga banyak kabar burung yang membuat bingung. Ada beberapa warga kami yang tak setuju jika kerajaan meminta bantuan dari pihak Anda. Mereka berkata, itu bakal mengurangi kekuasaan kerajaan kami, dan akan memperbudak kami secara tidak langsung. Aku cukup kerepotan dibuatnya.
Oleh karena itulah, aku minta maaf. Mungkin butuh waktu sedikit lagi agar bisa mengantarkan barang itu kepadamu. Kami harap Anda tak keberatan menunggu waktu baik itu datang.
Dengan penuh kepercayaan,