Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sepucuk Pesan dari Seekor Merpati

4 Mei 2021   02:09 Diperbarui: 4 Mei 2021   02:12 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuan Pengacara

Si pemuda lalu memasukkan surat itu ke dalam tasnya. Ia merenung sebentar. Surat itu dari seorang pengacara dari kerajaan lain. Dan katanya ia diminta untuk menunggu agar bisa bertemu dengannya.

"Apa ini.. Aku belum mengusir makhluk itu dari hutan, tapi di kerajaannya ada masalah juga. Makin berat saja." katanya sambil bertopang dagu.

Lalu si merpati turun dari pangkuan si pemuda. Merpati itu berjalan ke suatu arah, lalu mencucuk sesuatu di atas tanah. Merpati itu mencucuk gumpalan kertas yang dibuang pemuda tadi, lalu membawanya ke pemuda.

"Apa? Peta itu penipu! Aku tak butuh lagi!"

Tapi si merpati malah mendekati si pemuda.

"Sudah kubilang, aku tak ingin peta itu lagi!"

Tapi si merpati malah membuka peta itu dengan kedua cakarnya.

"Kau ini.. tak bisa.." saat si pemuda melihat peta itu, ternyata ada yang berbeda.

Kertas itu kini bercahaya, tepat di atas simbol X ada cahaya yang bersinar.

"Apa ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun