"Apa? Jadi kau kesini untuk menyelamatkan aku?"
Si pemuda tak menjawab.
"Sebelum menyelamatkan orang lain, selamatkanlah dirimu!" Lalu si turis melempar pisaunya ke arah si pemuda.
Si pemuda berhasil menghindarinya, tapi si turis sudah terlanjur menerjangnya dengan brutal. Mereka berdua jatuh di tanah, saling bergelut dan berguling.
"Hei, aku mohon. Sadarlah! Ayo kita kembali ke tempat asal kita!" kata si pemuda.
"Tak akan! Aku sudah mengorbankan jiwa dan ragaku untuk mencari air ini. Lalu kau ingin aku kembali ke dunia yang melelahkan itu? Teruslah berharap begitu!"
Keduanya bergelut lagi.
"Ya. Aku pikir hidup di dunia memang melelahkan. Tapi itu lebih baik daripada hidup di alam kebohogan seperti ini!"
"Kau salah! Air terjun itu bukan kebohongan, tapi keabadian!"
Lalu si turis berhasil menghajar pipi si pemuda hingga terpelanting.
"Aku akan membunuhmu. Dan aku akan pergi ke air terjun itu untuk keabadian. Ucapkan selamat tinggal!"