Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Buah Persik Pembebas Kutukan

11 April 2021   19:41 Diperbarui: 11 April 2021   19:55 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi sejauh mata memandang, tidak ada buah -- buahan."

Mereka berdua sampai di bawah pohon besar. Daunnya sangat lebat, memayungi pohon -- pohon kecil dibawahnya. Mereka mendongak ke atas pohon, dan menemukan satu buah persik kecil tergantung di atas.

"Itu dia."

"Tapi bagaimana cara mengambilnya?"

"Panjat saja."

Saat mereka hendak memanjat pohon itu, tiba -- tiba muncullah sekelebat bayangan di depan mereka. Setelah dilihat, ternyata seekor tupai. Tapi badannya tinggi dan besar, hampir dua kali lipat dari tubuh orang.

Tanpa banyak kata, si turis dan si pemandu mengeluarkan pisau. Namun jangankan menyerang, justru mereka yang dikejar oleh tupai raksasa itu.

Mereka berlari memutari batang pohon itu. Sampai akhirnya mereka mampu menusuk tupai itu dari belakang. Tapi si tupai masih kuat mengejar mereka.

"Hei, ambillah buah itu! Aku akan memancing tupai ini." Kata si pemandu.

Lalu si pemandu berlari ke dalam hutan, memancing si tupai agar mengejar dirinya. Sementara si turis, dengan leluasa mulai memanjat batang pohon itu.

Si pemandu masuk ke hutan yang lembap. Tanahnya basah dan di sekelilingnya terdapat jamur -- jamur. Ia bersembunyi di bawah jamur besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun