"Kalian pergilah!" kata salah satu orang gunung.
Ketiga orang itu melompat dari rakit dan berenang menuju seberang. Sedangkan orang gunung tadi berjuang melawan buaya dengan sebilah tombaknya. Ia terjun ke danau untuk menyerang buaya. Saat siluman itu menyerang, orang itu berlari ke daratan tempat mereka berangkat.
Jadi ia terus menusuk buaya itu lalu berlari mundur ke belakang. Sampai akhirnya buaya itu keluar darah dan geraknya melambat, namun masih sempat menggigit kaki orang gunung. Setelah beberapa hujaman tombak, orang gunung berhasil menaklukkannya.
Namun itu harus dibayar dengan luka di kakinya. Kakinya mengeluarkan darah. Ia tak bisa berjalan. Malah, darah juga keluar dari mulutnya. Gigitan siluman tadi menyedot darahnya sedikit demi sedikit.
Tahu bahwa dirinya tak bisa diselamatkan, ia hanya pasrah. Ia gagal menemukan air terjun yang diimpikan warga gunung, namun setidaknya ia lega karena di seberang sana terlihat kawan -- kawannya yang meneruskan perjuangan.
Tamat
Cerita sebelumnya:
Sang Penjaga Gunung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H