Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Kisah Petani Wortel dan Seorang Saudagar Kaya

30 November 2020   00:26 Diperbarui: 30 November 2020   22:02 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelayan tadi menjawab, "Ya. Karena tanpa makan sayur waktu kecil dulu, tubuhnya tidak akan kuat dan tak bisa dipakai berdagang. Karena tanpa sayur, dia tak akan menjadi saudagar kaya seperti sekarang. Maka dari itulah dia ingin berterimakasih kepada orang-orang yang menanam sayur."

Petani itu masih mendengarkan.

"Dan sebelum ia wafat, ia berpesan bahwa halaman rumahnya yang luas ini tolong dibuat kebun sayur. Jadi jika ada orang-orang yang ingin makan sayur, kami akan memetik dan memberikannya kepada mereka."

Setelah puas mendengar kisah sang saudagar kaya itu, petani itu pulang ke desanya. Pelayan juga membawakannya sekotak makanan dan segepok uang. Namun yang lebih menyenangkan petani itu adalah, ia diberi bibit-bibit sayur untuk ditanam di kebunnya. "Ah, bibit mahal ini punya kualitas bagus. Akan kubagi dengan petani lainnya," kata petani itu sambil berjalan pulang ke rumahnya.

***

Tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun