Timbulnya perdebatan dan ketakutan terhadap debt collector sesunguhnya karena kita lupa kehadiran bad debt collector memang untuk menghadapi dan mengatasi masalah.
Bukan debt collector melainkan bed debt collector yang menyelesaikan kredit bermasalah (bad debt).
Meninjam jargon Perum Pegadaian berbunyi : "Mengatasi masalah tanpa masalah".
Itu hanya indah dengar, pada kenyataannya tidak semudah mengucapkannya dalam hal berkaitan dengan utang piutang, terutama kredit bermasalah atau kredit macet.
Namanya juga masalah, kredit masalah atau kredit macet". Jadi harus dilihat dari sudut pandang spesifik agar tidak terjadi kekeliruan cara pandang melihat tugas debt collector itu seakan semua seakan buruk dan ditakuti melebihi hantu.
Perusahaan yang memiliki core bisnis kredit memiliki kepentingan menjamin kelancaran pembayaran angsuran atau kredit, karena itulah nafas dan darah perusahaan, dan hal itu merupakan salah satu tugas penting debt collector.
Tetapi untuk mengatasi kredit macet atau bad debt adalah tugas bad debt collector.
Oleh karena itu tidak selamanya bisa melulu menyalahkan debt collector, terutama bad debt collector, karena mereka memiliki tugas mengamankan asset perusahaan atau kreditur.
Untuk menghindari muncul persoalan dengan debt collector, maka nasabah sebagai peminjam (debitur) harus berusaha konsekuen membayar cicilan tepat waktu sebagai manifestasi arti sesungguhnya kredit adalah "Percaya".
Tidak bisa dipungkiri seiring dengan kemajuan ekonomi, sistem pembayaran kredit merupakan salah satu solusi dan alternatif pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tetapi nasabah sebagai pengguna kredit harus ekstra hati-hati mengajukan kredit, dan mempertimbangkan kemampuan (capacity) kesinambungan pembayaran. Jangan tergoda hidup konsumtif atau gaya hidup berlebihan mengandalkan kredit.