Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kacau Nasib Cak Imin di Ujung Tanduk

9 Februari 2023   01:38 Diperbarui: 9 Februari 2023   01:47 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah merupakan rahasia umum, keberhasilan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum diluar ekspektasi dan restu Gus Dur sebagai tokoh sentral PKB saat itu.

Riak- riak ketidak harmonisan antara Muhaimin Iskandar dengan pendukung Gus Dur masih berlangsung sampai hari ini, dan kebetulan mereka saat ini menjadi tokoh-tokoh penting periode kepemimpinan NU saat ini.

Itulah ganjalan berarti memperumit hubungan Muhaimin Iskandar dengan petinggi NU saat ini sehingga jadi faktor utama penyebab Muhaimin Iskandar tidak ada nampak di acara resmi memperingati seratus tahun NU.

Disharmoni ini sudah barang tentu akan mempengaruhi performance Muhaimin Iskandar secara pribadi dalam rangka ikut kontestasi pilpres 2024, dan dikuatirkan akan mempengaruhi perolehan suara  dan dukungan basis massa NU terhadap  PKB.

Padahal sebelumnya PKB melaksanakan acara Ijtima Ulama yang diklaim mendapat dukungan besar dari para Kiai NU, mendesak kepastian pencalonan maupun pendeklarasian Muhaimin Iskandar sebagai Capres maupun Cawapres.

Keputusan Ijtima Ulama itu tak ubahnya bagaikan sebuah desakan kepada Partai Gerindra untuk memberi kepastian duet Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar sebagaimana sudah jauh hari digadang-gadang atas nama Koalisi Gerindra dan PKB.

Namun Gerindra belum juga bergeming, sehingga seakan meragukan kebenaran rekomendasi hasil Ijtima Ulama sebagai representasi sesungguhnya warga NU dan para Kiai NU. Padahal Gerindra dan PKB sudah sampai mendirikan posko / sekretarian bersama pemenangan paslon capres.

Tidak munculnya Muhaimin Iskandar di acara penting NU memperingati ulang tahun NU seabad, diprediksi semakin mempengaruhi keputusan penetapan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon wakil presiden Prabowo Subianto untuk bertarung di Pilpres 2024.

Dengan demikian Muhaimin Iskandar akan semakin terombang-ambing di tengah ketidakpastian, bahkan bisa jadi tidak memperoleh kesempatan sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Karena tidak bisa dipungkiri, dipilihnya Muhaimin Iskandar berpasangan dengan Prabowo Subianto tidak terlepas dari faktor latar belakang potensi besar warga NU pemilih PKB yang diharapkan nantinya memberikan pilihan terhadap pemenangan Prabowo Subianto sebagai Capres.

Semakin meruncingnya disharmoni Muhaimin Iskandar dengan NU yang tampak secara kasat mata saat ini tidak bisa dihindari harus jadi bahan pertimbangan berarti mengukur keberadaan dan kemampuan Muhaimin Iskandar membantu atau mengungkit pertambahan perolehan suara pemilih Prabowo Subianto dari akar rumput massa NU, khususnya pemilih di wilayah Jawa Timur yang identik dengan basis massa NU dan PKB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun