Datuk H. Marwan Al-Ja'fari.
 Ketua PW MABMI KBB
Jumat 16 des , saya di minta untuk menjadi Narsumber pada  acara Seminar Budaya Nasional tentang merawat kedamaian dalam Kebhinekaan, yang dilaksanakan oleh KBO ( Kantor Berita Online) di Makorem Prov KBB (Kepulauan Bangka Belitung). Saat memberikan materi saya sampaikan tentang kondisi masyarakat di Provinsi KBB yang majemuk dan plural, namun dalam kesehariannya mereka sudah terbiasa menjalani kehidupan dengan  rukun dan damai walaupun berada  dalam perbedaan, baik berbeda suku, agama, ras dan etnis.
Kondisi kehidupan seperti ini tentunya sangat menarik untuk dibaca dari sudut Kebudayaan, mengapa tidak pernah di temukan adanya perkelahian antar suku ras agama dan antar golongan di KBB ini.
Saya sempat merenungkan, kelihatannya ada lima kebiasaan orang KBB yang menjadi kunci terciptanya kedamaian di masyarakat KBB.
Kebiasaan ini dilakukan tanpa mereka sadari bahwa itu adalah kunci dari kedamaian. Hanya saja kebiasaan ini belum dituangkan dalam suatu rumusan yang baku, sehingga belum banyak orang yang menyadarinya.
Padahal kalau dirumuskan dalam suatu konsep, mungkin  kebiasaan ini akan menjadi dasar adat istiadat orang KBB yang bisa dilestarikan. Selain itu juga, bisa dijadikan dasar pijakan bagi pemimpin daerah untuk lebih mengenal budaya yang dimiliki masyarakat KBB, kemudian bisa menjadi strategi bagaimana cara melakukan pendekatan terhadap masyarakatnya di Provinsi KBB.
Lima kebiasaan ini saya sebutkan dalam seminar tersebut sebagai  Kunci Kedamain orang KBB. Menariknya lagi lima kebiasaan ini sangat relevan jika kita kaitkan dengan lima sila yang ada dalam Pancasila.
Lima kebiasaan orang KBB itu adalah:
Pertama, orang KBB itu religius-religius.
mereka sangat kuat pemahaman dan pengamalannya terhadap ajaran agama.
Maka tak heran kalau kita sering mendengar para imam masjid sering membaca surat Alhujorot ayat 13 dalam Alquran yang menandakan bahwa mereka sangat memahami tentang cara menjalin hubungan persaudaraan meskipun berbeda-beda.
Bukti kebiasaan lain bahwa orang KBB itu religius dan cinta akan kedamaian, bisa kita jumpai ketika kita sholat subuh di masjid-masjid yang ada di KBB. Para imam sholat subuh selalu membaca doa qunut , yang didalam nya ada doa tolak bala'. Dalam doa tersebut terjemahannya berbunyi Â
"Ya Allah jauhkanlah kami dari bala' bencana dan malapetaka serta hindarkan kami dari kejahatan dan kemungkaran."
Sepertinya doa merekapun dikabulkan  Allah. Karena Alhamdulillah, Provinsi KBB  sampai saat ini jarang terkena bencana dan malapetaka, semoga  sampai seterusnya tidak pernah terjadi.