Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Olah Rasa, Faktor Penting yang Hampir Terabaikan dalam Pendidikan

4 Juli 2023   18:22 Diperbarui: 11 Juli 2023   04:00 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Andre Rochais, jati diri manusia ada di kedalaman batinnya dan bukan di akal budi (Lacomere, Pierre, 1997:74). 

Oleh karena itu, olah rasa merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pendidikan kita. Terlalu mengidolakan aspek akademik (olah pikir), dan mengabaikan olah rasa, merupakan suatu ketidakseimbangan dalam pendidikan.

Sekolah perlu memperhatikan hal ini dengan cara membuat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan olah rasa. Salah satu contoh adalah dengan kegiatan ektrakurikurikuler seni. Olah rasa kadang digunakan dalam berbagai ilmu seni seperti teater, tari maupun musik.

Olah rasa juga dapat dilakukan dengan menggunakan stimulus berupa lagu atau instrumen tertentu. Hal ini mungkin belum banyak dipraktekan di sekolah-sekolah. 

Dari awal masuk gerbang sekolah, sampai pada akhir pelajaran dan kembali ke rumah, semua sibuk dengan aktivitas masing-masing, selalu ada yang berbicara dan ada yang mendengarkan pembicaraan. 

Tidak ada waktu sejenak pun siswa diberi kesempatan untuk hening, berefleksi, mengalami pengendapan atas pelajaran yang telah diterima. 

Para psikolog berpendapat bahwa meluangkan waktu hening, dan bila mungkin diiringi intrumen, dapat melatih olah rasa seseorang, juga dapat meningkatkan kepekaan diri, konsentrasi, penguasaan gestur dan imajinasi.

Referensi: Kusbiantoro, Paulus Teguh. 2023. Psikologi Pegenalan Diri. Malang: Karmelindo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun