Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Olah Rasa, Faktor Penting yang Hampir Terabaikan dalam Pendidikan

4 Juli 2023   18:22 Diperbarui: 11 Juli 2023   04:00 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan emosi adalah keadaan perasaan yang berlangsung relatif lama, misalnya: takut, bahagia, damai, sedih berlarut-larut. 

Emosi berlangsung lebih lama daripada perasaan. Temperamen adalah disposisi dasar perasaan individu, misalnya pemurung, pemalu, penakut, peragu, atau optimis.

Semua itu diperoleh sebagai warisan dari relasi antara anak dengan ibu saat dikandungan, maupun saat anak berelasi dengan lingkungannya pada masa kanak-kanak. Pewarisan itu disebut proses intrapsikis (Lacomere, Pierre. 1997:100-102).

Kantong perasaan ialah endapan pengalaman pahit, seperti aneka kekecewaan, kemarahan, penolakan dari figur-figur pendidik masa lalu, yang tidak terolah. 

Istilah itu digunakan untuk menandai adanya kumpulan perasaan bawah sadar, yang tersimpan dalam diri seseorang. Disebut kekuatan bawah sadar, karena kekuatan itu bisa mempengaruhi keputusan orang di masa sekarang.

Misalnya, jika orang marah dan benci terhadap ayahnya yang keras, tetapi tidak berani memprotes tindakan itu, maka perasaan benci dan marah itu tersimpan dalam kantong perasaan. 

Lalu tanpa sadar kemarahan dan kebencian itu bisa dialihkan pada figur kuat masa kini, seperti guru, pembesar, pengasuh, pegawai atau teman yang memiliki gaya seperti "ayah".

Kebiasaan mendiamkan, tidak mengomunikasikan masalah pada pihak lain, adalah tindakan yang sering dipengaruhi oleh kantong perasaan dan penyetiran bawah sadar. Keadaan seperti itu bisa dipicu oleh situasi semasa kanak-kanak, di mana kehangatan dan perhatian kurang didapat dan hilangnya budaya diskusi dalam keluarga.

Akibatnya, saat orang beranjak besar dan meninggalkan keluarga, kalau ada masalah cenderung menyimpannya sendiri. Inilah yang disebut pengulangan. 

Tipe-tipe pengulangan seperti ini perlu mendapat perhatian, agar orang lebih mengenal isi bawah sadarnya. Semakin seseorang tersetir oleh bawah sadarnya, mereka disebut tidak dewasa, karena cara pandangnya subjektif dan perilakunya inkonsisten.

Pengaruh Lingkungan Sosial 

Selain dipengaruhi oleh proses intrapsikis, lingkungan sosial juga sangat menentukan "rasa" seseorang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun