Sagala (2006) menyatakan bahwa ada lima langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan model inkuiri yaitu: (1) rumusan masalah yang sedang dipecahkan oleh siswa, (2) menetapkan jawaban sementara (hipotesis), (3) siswa mencari informasi, fakta data yang diperlukan untuk menjawab masalah, (4) menarik kesimpulan atau generalisasi dari jawaban, dan (5) kesimpulan atau generalisasi berlaku dalam situasi baru.
3. Model Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL)Â
Dalam pembelajaran berbasis masalah (PBL) siswa menggunakan "pemicu" dari kasus atau skenario masalah untuk menentukan tujuan pembelajaran mereka sendiri.Â
Selanjutnya mereka melakukan studi mandiri dan terarah sebelum kembali ke kelompok untuk mendiskusikan dan mempertajam pengetahuan yang mereka peroleh.Â
Dengan demikian, PBL bukan tentang pemecahan masalah semata, melainkan menggunakan masalah yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.
Pembelajaran berbasis masalah tidak hanya memfasilitasi perolehan pengetahuan tetapi juga beberapa atribut lain yang diinginkan, seperti keterampilan komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah, tanggung jawab mandiri untuk belajar, berbagi informasi, dan menghormati orang lain.Â
Oleh karena itu PBL dapat dianggap sebagai metode pengajaran kelompok kecil yang menggabungkan perolehan pengetahuan dengan pengembangan keterampilan dan sikap generik.
Alur kegiatan model pembelajaran PBL, adalah sebagai berikut:
1. Orientasi; pada tahap ini siswa difokuskan untuk mengamati suatu masalah yang akan dijadikan sebagai objek pembelajaran.
2. Organisasi; siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang dikaji.
3. Penyelidikan; para siswa dibimbing baik secara pribadi maupun kelompok untuk mengumpulkan informasi dan melakukan percobaan untuk menyelesaikan masalah yang dikaji.
4. Pengembangan; siswa diminta untuk menyimpulkan hasil kajiannya dan disesuaikan dengan berbagai referensi dari sumber bacaan atau media lainnya.