Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belis Maumere-Sikka-NTT (Bagian IV: Tahapan-Tahapan atau Proses Pembelisan)

21 Maret 2022   18:45 Diperbarui: 2 September 2022   19:32 5556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti biasa sesampai di rumah si gadis, mereka akan dipersilakan masuk oleh tuan rumah. Setelah itu mereka akan disuguhi sirih pinang dan minum kopi atau teh. Selanjutnya utusan atau yang sekarang ini biasa dikenal dengan delegator akan mulai mengutarakan maksud kedatangan mereka dan menyerahkan pembawaan mereka berupa sirih pinang. 

Ada yang memberikan cincin sebagai tanda bahwa gadis tersebut sudah dilamar oleh seorang pemuda. Karena hanya berfungsi sebagai sebuah tanda mata, maka hal itu disebut dengan tadang kila (tanda berupa cincin).

Tahap poto surat ini selain dikenal dengan sebutan Tung Wu'a Taa, juga dikenal juga dengan sebutan tung surat (antar surat). Istilah ini mungkin dipengaruhi oleh perkembangan zaman bahwa sebagaimana seseorang yang ingin bekerja pada suatu kantor, ia harus membuat surat lamaran, demikian pula apabila ingin melamar seorang gadis, seorang pemuda pun harus membuat surat lamaran kepada si gadis idamannya. 

Namun "surat" yang dimaksudkan di sini tidak dimengerti dalam arti harafiah, melainkan merupakan sebuah bentuk simbolis kata. Simbolisasi dari surat ini diberikan dalam wujud barang berupa cincin atau emas.

 

b. Balas Surat

Untuk memberikan kepastian, maka surat balasan dari pihak gadis akan dihantar ke rumah pemuda, oleh bibi atau saudara kandungnya. Pada waktu yang telah ditetapkan, pihak pria akan bersiap-siap menerima utusan wanita pembawa surat balasan. 

Mereka langsung memberikan surat tersebut kepada si calon. Apabila keluarga gadis membawa surat itu dalam rupa barang yakni menyerahkan kembali cincin yang telah diberikan oleh pihak pria pada saat peminangan, maka hal itu menandakan bahwa pihak si gadis tidak menerima lamaran itu. 

Tetapi sebaliknya jika mereka menerima lamaran itu, maka mereka akan memberitahukannya kepada pihak lelaki. Setelah itu acara dilanjutkan dengan makan bersama sebelum utusan itu mohon pamit.

2. Perundingan Belis (Taser)

Pada tahap ini, kedua pihak yakni keluarga laki-laki dan keluarga perempuan akan mengadakan perundingan tentang besarnya belis yang harus diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan yang telah dilamar. Apabila dalam perundingan itu telah mencapai kesepakatan maka bisa dilanjutkan dengan tahapan berikutnya. Sebaliknya jika tidak ada kesepakatan, maka proses pembelisan hanya berhenti pada tahap ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun