Mohon tunggu...
Darz Sudarsono
Darz Sudarsono Mohon Tunggu... Dosen - Nama lengkap: Sudarsono Muhammad Ihrom; Nama panggilan: Darz, Tufron; Tempat/Tanggal Lahir: Jember, 5 Juli 1966; Pendidikan Terakhir: Master, The Language and Arts Education, The Ohio State University, Columbus, USA; Pekerjaan: Dosen Senior di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FPBS Universitas Pendidikan Indonesia

Bio Nama lengkap: Sudarsono Muhammad Ihrom Nama panggilan: Darz, Tufron Tempat/Tanggal Lahir: Jember, 5 Juli 2020 Pendidikan Terakhir: Master, The Language and Arts Education, The Ohio State University, Columbus, USA Pekerjaan: Dosen Senior di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Zodiak: Cancer (tapi lebih cocok Scorpio) Nomor Telepon: 082320434886 Hobby: Belajar, Membaca, Menulis, Menonton, Hiking, Travel Hal yang paling disuka: Melihat foto-foto sejarah dunia Hal yang paling dibenci: Melihat kabel-kabel semrawut dan pating slengkrah Makanan Favorit: Rendang, Gudek, Sayur asem, Pisang goreng, Gehu pedas Buah Favorit: Rujak, Sawo, Nenas, Semangka Minuman Favorit: Kopi, Bandrek, Bajigur Artis favorit: Titiek Puspa, Dian Sastro, Slamet Raharjo Warna Favorit: Biru laut Kata Mutiara: Bersyukur: Yakin semua kebutuhan dipenuhi dan setiap doa dikabulkan (Whether or not you know it!); Bersabar: Yakin janji Alloh SWT benar (Everyghing’s in store already for you!) Cewek idaman: Istri sholehah Pesan dan Kesan: Humble, Helpful, and Professional

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Konsep Pendidikan Merdeka Belajar

8 Mei 2020   07:18 Diperbarui: 8 Mei 2020   08:07 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegamangan yang selama ini membayangi alam pikir manusia adalah: pertama, (seperti dalam filem-filem sci-fi) teknologi industri keluar dari protokol dan berbalik peran menjadi pengendali manusia; kedua, (seperti dalam filem-filem koboi) manusia dihargai semata-mata karena alatnya.

Setidaknya dua filem koboi Hollywood menggambarkan ini: "the man with the gun" (nilai "the man" ditentukan oleh "the gun") dan "the man behind the gun" (nilai "the gun" ditentukan oleh "the man"). Kecenderungan ini masih dominan hingga zaman sekarang, yakni bahwa nilai karakter ditentukan oleh: 1) memiliki pistol dan 2) piawai menggunakannya.

Tapi zaman Industri 4, bila koboi masih ada, nilai-nilai karakter seyogianya sudah harus melangkah lebih jauh dari dua axioma ini, yakni bahwa seseorang dihargai bukan hanya karena memiliki pistol dan mampu menggunakannya, namun juga 3) pistolnya harus kualitas bagus (of and for highly particular specialty); 4) menggunakannya harus pada waktu dan tempat yang tepat (of and for an idealized good cause); dan 5) pemegang pistol merepresentasikan kelompok protagonis yang harus mengusung nilai-nilai kebaikan (of and for absolute general humanity).

Kedua, terkait Industri 4 dalam model kompetensi. Artikel ini mendefinisikan kompetensi sebagai abilities with an attitude. Bila ability with an attitude disandangkan pada Industri 4 maka itu artinya Industri 4 beroperasi dengan karakter manusia di belakangnya yang menjadi pengendali dan pencipta algoritma, dan yang nilai-nilai dirinya terlembagakan pada Industri tersebut.

Secara model, garis-besar kompetensi dijabarkan ke dalam pengetahuan (knowledge of industry), keterampilan (skill of industry), dan sikap (attitude of industry). Ketiganya menggambarkan persona pemiliknya, baik agregat pengetahuan (mis. terkait know that, know how; low to high order), keterampilan (mis. make, manage, perform; novice to expert), dan sikap (mis. self-other, subject-object, here-there; judgemental to critical).

Model kompetensi diperlukan untuk membantu melihat kurikulum boundary sehingga tampak mana bagian inti (core) dan mana bagian pendukung (supportive). Biasanya cara berpikir model adalah "given x then y".

Misalnya, konsep Industri 4 adalah sistem "ways of doing with a set of associated apparatuses", maka bunyi kurikulumnya adalah "menjadikan manusia Indonesia mampu mempelajari dan menguasai Industri 4, dalam arti luas, yakni menciptakan dan menggunakan, mengelola dan mengembangkan Industri 4, untuk kesejahteraan hidupnya baik generasi kini maupun generasi anak cucunya mendatang".

Dari model juga dapat diidentifikasi konsekuensi turunannya (dan cara-cara mengusung support, teknis dan insitusi) dalam praktek di lapangan, yang meliputi metode dan karakter pembelajaran, kepemimpinan sekolah, lingkungan pendukung dan stakeholders, dan lembaga-lembaga lainnnya baik politik, bisnis, maupun budaya, yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap berhasil dan gagalnya pendidikan.

Sebagaimana kita pahami, keberhasilan kebijakan pendidikan bukan hanya terletak pada unit-unit lembaga pendidikan apalagi semata-mata pada pekerjaan guru-murid dan dosen-mahasiswa; jauh lebih dari itu adalah terletak pada keseluruhan unit-unit institusi besar dan kecil yang menghela sikap yang sama dan mengusung concern bersama. Dalam hal ini model kompetensi berperan membantu mengusung dukungan dalam arti membangun sikap dan partisipasi.

Ketiga, terkait konsep Merdeka Belajar. Artikel ini mengajukan pemikiran bahwa Merdeka Belajar adalah sistem akses. Yang dimaksud sebagai sistem akses dalam hal ini adalah access to models of competency.

Di atas telah disinggung Competency adalah istilah payung untuk Knowledge, Skill, dan Attitude (huruf besar untuk menggambarkan kategori besar dalam kurikulum). Ketiga agregat kompetensi ini didapatkan melalui interaksi dengan sumber-sumber pengetahuan (knowledge and values; empirical, rational) dan pengalaman (experience and values; senses, behaviour). Kompetensi dipilih, dan karena itu diusung dalam kurikulum, sebagai konten pendidikan. Oleh karenanya kompetensi dikemas dalam bentuk model-model.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun