Tak sadar mata ini terlalu lama
Memandang layar gawaiÂ
yang kadang melupakan waktu
Hingga pintu dan jendela rumah yang seharusnya sudah terbuka
Belum mengizinkan cahaya hangatnya mentari masuk ke rumah
dan sejuknya udara pagi terhirup.
Begitu pintu kubuka,
cahaya mentari memantul cerah dari lantai teras
mengenai wajah yang kaku.
Begitu jendela kubuka,
udara sejuk semilir di pagi hariÂ
menyentuh lubang hidung.
Jangan sampai kepuasan mata
melupakan hak organ tubuh lainÂ
tak dapat menikmati anugerah Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H