Pada lingkar luar itu langkahku terhenti. Hutan rimbun-lebat berada tepat dihadapanku. Wujud daripada deretan pohon-pohon itu menarik perhatianku. Kepalaku sampai-sampai menengadah, amati betul-betul. Bagai rambut Medusa yang nge-jigrag, batang-batangnya tumbuh bercabang-cabang, tinggi-menyamping. Dari batang-batang itu pula, ditumbuhi tanaman serupa bulu-bulu yang seolah membungkus.
"Wih ... Lha kok bisa gitu ya?!" aku takjub dalam hati. Kembali ku langkahkan kaki ini, menyusuri jauh ke dalam.
Sayup-sayup ku dengar pembicaraan mereka. Antara seorang Bapak penarik dokar dan salah satu dari rombongan kecil pengunjung. Tak begitu jelas, namun skala satuan hektar terdengar merdu di telinga. Naluriku langsung berbicara. Kasih peringatan. Penjelajahannya yang penting-penting saja. Jangan semua dihabiskan. Inget kondisi badan. Setelah ini mesti --langsung-- bertolak lagi ke Bali. Tenaganya dihemat-hemat, Kisanak. Hitungan usia emang muda, tapi dalemannya udah jompo. Jadi ya ... Begitu lah.
Hutan ini ... Agak susah ngomongin takaran persisnya. Sudah ada sejak jaman penjajahan. Dari sekian literasi online yang ku baca, ada yang bilang luasnya 9 hektar. Tetapi ada pula yang mengatakan 3,8 hektar. Asal muasalnya pun ada dua versi, menurut TNI (gudang senjata milik Belanda) dan Perhutani (Tempat Penimbunan Kayu).
Pohon itu bernama Trembesi. Fungsinya sebagai peneduh sengat sinar mentari. Kalau kita perhatikan lagi, dia bentuknya tinggi melebar toh? Serupa payung. Cocok ditanam di lahan luas tanpa halangan. Akarnya destruktif, menjalar kemana-mana. Mencengkram kuat bumi. Semisal akarnya 'nabrak' beton rumah, rumahnya yang jebol hancur.
Nah ... Kalau yang nempel pada batang Trembesi serupa bulu-bulu itu bernama epifit. Epifit ini bukan jenis tumbuhan parasit. Ia hanya numpang nempel untuk hidup. Tak ubahnya dengan Trembesi, Si Epifit ini juga sebagai peredam sinar matahari.
Ada sekitar 805'an pohon Trembesi yang hidup rapat di hutan itu. Usianya mencapai ratusan tahun, 100 - 150'an tahun kalau kita ngomongin soal angka. Jauh lebih tua dari usia resmi negara kita, Indonesia.