Pulau Samalona terbilang kecil. Kita bisa mengitarinya cukup dengan berjalan kaki saja. Kebanyakan pengunjung yang datang pada saat itu adalah keluarga yang mengajak serta sang buah hatinya.
Bermalam untuk couple pun sebetulnya amat cocok, mencari ketenangan dari bising perkotaan. Katanya sih disediakan semacam penginapan gitu, tapi saya ngga sempat inspeksi. Terlalu asik berkeliling.
Dirasa frame yang saya ambil sudah lebih dari cukup, sekarang waktunya nikmati pulaunya. Ngga usah pakai pelampung, fin maupun google, berenang bebas kitaaaa! Yaaaaay! Air lautnya ngga begitu terasa perih di mata kok. Tapi kalau udah renang, jangan lupa tepian yak.
Puas bakar tenaga sehabis berenang, waktunya makan siang. Kami memesan ikan bakar, sayung kangkung dan se-wakul nasi panas yang ditawarkan penduduk. Lidah makin syeeeeedaph bergoyang sewaktu kena sambal dabu-dabu.
Sebenernya ku pengen juga iseng nyeletuk, "Ummm... Boleh sekalian minta tolong disuapin nggaaaak, Kakak? Biar habis ini pegang kamera ngga kotor." #eh #modus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H