#1. Mata Responsif
Kedua matanya akan menutup cepat sewaktu jari kita didekatkan atau menyentuhnya. Ketika jari kita jauhkan, kedua mata kembali muncul.
#2. Tendangan Kaki
Ketika salah satu kaki kepiting kita tarik kemudian dilepas, gerakan melipatnya akan terlihat cepat. Sebaiknya jangan memilih yang sudah loyo / lemas.
#3. Cangkang Ditekan Tidak Pecah
Pada poin ini wajib berhati-hati. Niatnya memilih bisa-bisa disuruh membeli. Salah satu cara mengetahui sedikit/banyak daging pada kepiting adalah, menekan cangkangnya kuat-kuat. Kalau gampang pecah pertanda dagingnya sedikit.
“Kami (Restoran Dandito) juga membuang insang kepiting sebelum dimasak. Insang kan berfungsi sebagai filter. Pada bagian itu juga banyak mengandung bakteri jahat,” Rudy Setiawan menambahkan.
Cukup mendapat banyak informasi, giliran saya mencicipi citarasa dari Kepiting Lada Hitam ala Restoran Dandito Cabang Bali.
Pihak restoran sudah menyediakan alat pemecah cangkang berikut piring berbahan plastik. Jangan memakan kepiting di atas piring porselen. Takutnya pecah sewaktu pemecah cangkang jatuh mengenai piring.
Capit kepiting adalah bagian pertama yang saya tuju disusul kemudian bagian badannya.
Sewaktu capit itu saya jepit dengan pemecah cangkang, cangkangnya langsung rontok. Saya sampai bingung, kok bisa ya? Yang tersisa di tangan saya adalah bagian daging gemuk yang tampak menggiurkan.