Terakhir efektivitas pendidikan politik dapat diukur dari tiga aspek, yaitu tingkat pengetahuan politik pemilih, sikap kritis mereka terhadap informasi politik dan partisipasi nyata mereka dalam proses politik dan Pemilu. Setidaknya kita dapat memberikan indikasi, jika semakin tinggi kualitas ketiga aspek tersebut, maka semakin efektif pula pendidikan politik yang diterima oleh masyarakat.
Simpulannya, pemilu sebagai sebuah agenda demokrasi yang menghormati hak masyarakat untuk turut serta dalam menentukan pemimpin masa depan bangsa bukan hanya sekedar ajang atau agenda lima tahunan semata. Tapi sebagai sarana pencerdasan masyarakat. Setidaknya untuk melatih kedewasaan dalam menerima secara bijak setiap hasil pemilu yang adil. Maka, pendidikan politik adalah memastikan bahwa semua alur itu dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya mulai dari pra, pelaksanaan dan pasca pemilu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H