Mohon tunggu...
Darmawan Harefa
Darmawan Harefa Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Program Doktor Universitas Pendidikan Ganesha

Ilmu Pendidikan, Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Fisika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kualitas Pendidikan di Nias Selatan: Tantangan yang Harus di Atasi

15 Desember 2024   09:16 Diperbarui: 15 Desember 2024   09:16 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Malas mengajar" bagi guru di Nias Selatan bukanlah sekadar masalah individu, tetapi lebih merupakan refleksi dari serangkaian tantangan sistemik yang dihadapi dalam dunia pendidikan. Ketika berbagai faktor ini bekerja bersamaan-mulai dari fasilitas yang kurang memadai hingga masalah sosial dan ekonomi yang melingkupi siswa-guru dapat merasa terhambat dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu, upaya untuk mengatasi masalah ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan juga dunia pendidikan itu sendiri, agar guru-guru di Nias Selatan dapat beraksi dengan semangat dan kreativitas yang maksimal dalam mengajar.

Apakah Menjadi Alasan Guru Malas Mengajar karena Rata-Rata Pegawai Negeri Sipil (PNS)?

Di Nias Selatan, seperti halnya di banyak daerah lain di Indonesia, fenomena "guru malas mengajar" sering kali dianggap sebagai masalah yang lebih kompleks daripada sekadar faktor individu. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kenyataan bahwa banyak guru di daerah ini berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang mana status kepegawaian ini memberikan mereka jaminan pekerjaan dan hak-hak yang relatif stabil dibandingkan dengan guru-guru non-PNS atau honorer. Namun, apakah status PNS ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa beberapa guru merasa malas atau tidak bersemangat dalam menjalankan tugas mereka?

Jawabannya, bisa jadi ya, meskipun tidak sepenuhnya begitu. Ada beberapa alasan yang lebih mendalam mengenai bagaimana status PNS ini bisa berhubungan dengan rendahnya semangat mengajar beberapa guru di Nias Selatan, dan bagaimana fenomena tersebut mencerminkan adanya rintangan sistemik yang menghalangi kualitas pendidikan. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menjelaskan hubungan antara status PNS dan fenomena "guru malas mengajar":

1. Rasa Aman yang Mendorong Stagnasi

Menjadi PNS sering kali diartikan sebagai "jabatan seumur hidup", yang memberikan rasa aman secara finansial dan sosial. Status ini memang memberi kepastian akan pendapatan tetap, jaminan pensiun, dan stabilitas pekerjaan. Namun, bagi sebagian guru, rasa aman ini bisa menyebabkan stagnasi dalam semangat kerja. Tanpa adanya ancaman kehilangan pekerjaan atau tekanan untuk berkinerja lebih baik, sebagian guru mungkin merasa kurang termotivasi untuk berinovasi dalam proses pembelajaran, berusaha lebih keras, atau memperbarui keterampilan mereka.

2. Kurangnya Penghargaan dan Insentif untuk Kinerja

PNS di sektor pendidikan sering kali tidak mendapatkan sistem penghargaan yang cukup efektif berdasarkan kinerja mereka. Meskipun ada tunjangan atau penghargaan yang diberikan berdasarkan masa kerja atau jabatan, namun seringkali penghargaan tersebut tidak terkait langsung dengan kinerja individu dalam mengajar. Jika guru merasa tidak ada insentif atau pengakuan yang layak berdasarkan prestasi mengajar, mereka bisa kehilangan motivasi untuk melakukan inovasi atau memberikan yang terbaik dalam pekerjaan mereka.

3. Beban Administratif yang Berat

Sebagai PNS, guru di Nias Selatan juga sering kali dihadapkan dengan beban administratif yang tinggi. Mereka harus memenuhi berbagai kewajiban administratif, seperti membuat laporan, mengikuti rapat, dan menyelesaikan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian. Beban administratif yang tidak sebanding dengan waktu dan energi yang dimiliki bisa membuat guru merasa lelah dan tidak fokus pada pengajaran. Jika guru merasa bahwa pekerjaan mereka hanya berkutat pada administrasi dan tidak mendapatkan kesempatan untuk berfokus pada pendidikan siswa, hal ini bisa menurunkan semangat mereka dalam mengajar.

4. Kurangnya Kebutuhan untuk Beradaptasi atau Berkinerja Lebih Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun