Mohon tunggu...
Darmawan Harefa
Darmawan Harefa Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Program Doktor Universitas Pendidikan Ganesha

Ilmu Pendidikan, Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Fisika

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lakhomi dan Sumange: Peran Kearifan Lokal Nias dalam Menghadapi Tantangan Pengembangan Filsafat

4 Desember 2024   20:51 Diperbarui: 11 Desember 2024   10:52 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. 1 Siri (Sumange) Dok. Pribadi

Pendidikan Pancasila di Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai moral, sosial, dan budaya. 

Namun, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan filsafat Pendidikan Pancasila adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai universal Pancasila dengan keberagaman budaya lokal yang ada di berbagai daerah.

Salah satu solusi yang dapat diupayakan adalah dengan mengadopsi kearifan lokal yang memiliki nilai luhur, seperti Lakhmi dan Sumange dari masyarakat Nias. 

Lakhmi, yang mencerminkan kebersamaan dan solidaritas, serta Sumange, yang mengajarkan ketulusan dan pengharapan, dapat menjadi dasar yang kuat dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kedua konsep kearifan lokal tersebut dapat berperan dalam mengatasi tantangan pengembangan filsafat Pendidikan Pancasila di Indonesia.

Dalam tulisan ini menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai Lakhmi dan Sumange dapat memperkaya pengajaran Pancasila, memperkuat pendidikan karakter, serta menciptakan keselarasan antara nilai-nilai nasional dan lokal dalam sistem pendidikan Indonesia.

Dengan menggabungkan keduanya, pendidikan Pancasila dapat menjadi lebih relevan, kontekstual, dan mampu menjawab tantangan globalisasi sambil menjaga identitas budaya lokal.

Indonesia sebagai negara yang majemuk memiliki tantangan besar dalam mengembangkan sistem pendidikan yang mampu merangkul keberagaman budaya, suku, dan tradisi lokal.

Salah satu aspek yang menjadi landasan pendidikan di Indonesia adalah Pancasila, yang tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai filosofi yang mencerminkan nilai-nilai moral, sosial, dan kultural yang harus diinternalisasi dalam pendidikan.

Namun, tantangan dalam mengembangkan filsafat Pendidikan Pancasila yang sesuai dengan konteks lokal, khususnya di daerah-daerah yang kaya akan budaya dan tradisi, menjadi isu yang perlu perhatian serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun