Mohon tunggu...
Darmawan Harefa
Darmawan Harefa Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Program Doktor Universitas Pendidikan Ganesha

Ilmu Pendidikan, Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Fisika

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lakhomi dan Sumange: Peran Kearifan Lokal Nias dalam Menghadapi Tantangan Pengembangan Filsafat

4 Desember 2024   20:51 Diperbarui: 11 Desember 2024   10:52 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. 1 Siri (Sumange) Dok. Pribadi

Banyak generasi muda yang lebih terbiasa dengan pola pendidikan yang terstruktur secara global, sehingga terkadang nilai-nilai lokal terlupakan atau dianggap kuno.

Namun, di tengah perubahan tersebut, nilai Lakhmi dan Sumange tetap relevan dan dapat diadaptasi dalam konteks modern.

Pendidikan Pancasila berbasis kearifan lokal memberikan alternatif untuk memperkuat karakter yang tidak hanya berbasis pada teori dan konsep global, tetapi juga pada prinsip-prinsip yang telah lama ada dalam masyarakat.

Dalam menghadapi globalisasi, Lakhmi dan Sumange dapat menjadi penyeimbang yang menjaga agar perkembangan budaya dan pendidikan tetap berada dalam koridor nilai-nilai moral yang luhur dan penuh pengharapan.

5. Solusi untuk Mengintegrasikan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Pancasila

Untuk memaksimalkan potensi Lakhmi dan Sumange dalam pengembangan filsafat Pendidikan Pancasila, beberapa langkah konkret dapat dilakukan. 

Pertama, kurikulum pendidikan di Indonesia perlu lebih mengakomodasi nilai-nilai lokal dalam pembelajaran Pancasila.

Pengembangan modul-modul pembelajaran yang mengintegrasikan kearifan lokal dengan prinsip-prinsip Pancasila akan sangat membantu siswa dalam memahami relevansi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Kedua, pelatihan bagi para pendidik untuk memahami dan mengajarkan nilai-nilai Lakhmi dan Sumange dapat memperkuat pemahaman mereka tentang bagaimana menghubungkan pendidikan Pancasila dengan nilai-nilai tradisional yang ada di masyarakat.

Ketiga, melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka adat dalam penyusunan kurikulum serta kegiatan pendidikan di sekolah akan menjadikan pendidikan lebih kontekstual dan lebih dekat dengan kehidupan nyata.

Secara keseluruhan, Lakhmi dan Sumange memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi tantangan dalam pengembangan filsafat Pendidikan Pancasila di Indonesia.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal ini dalam sistem pendidikan, tidak hanya pendidikan karakter yang dapat diperkuat, tetapi juga identitas budaya lokal yang terjaga, serta penguatan nilai-nilai Pancasila yang lebih relevan dengan kehidupan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun