Mohon tunggu...
Darmawan Kristianto.S.Pd
Darmawan Kristianto.S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Bidang Humas

Hobi saya belajar dan praktik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengimbasan Budaya Positif pada Aksi Nyata 1.4 di SLB Negeri Baturaja

2 Februari 2023   00:00 Diperbarui: 1 Februari 2023   23:59 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A.  Latar Belakang Aksi Nyata

      Murid tidak senang dengan peraturan yang sudah ada

      dikarenakan bagi yang melanggar akan mendapatkan

      hukuman yang cenderung akan mempermalukan dirinya.

B.  Tujuan Aksi Nyata

      Menciptakan murid yang merdeka dan disiplin diri yang kuat.

      Menumbuhkan Budaya Positif di sekolah dengan meyakini nilai-nilai kebajikan universal.

C.  Tolak Ukur

      -  Terbentuknya Keyakinan Kelas melalui kegiatan diskusi oleh murid SLB Negeri Baturaja dengan dibimbing guru kelasnya.

      -  Murid mampu melaksanakan keyakinan kelas yang telah disepakati secara bersama-sama.

D. Langkah Tindakan Aksi Nyata

     -   Mengajak siswa SLB Negeri Baturaja kelas X. Grahita dan Autis untuk berdiskusi menentukan peraturan menjadi keyakinan

     -  Mengumpulkan nilai kebajikan universal

     -  Menyusun keyakinan kelas

     -  Menempel keyakinan kelas

     -  Melaksanakan keyakinan kelas

     -  Melakukan 5 Posisi Kontrol

     -  Melakukan Restitusi

     -  Meminta ijin kepla sekolah untuk mengadakan diserminasi

     -  Mengajak rekan sejawat untuk melakukan deserminasi

     -  Pelaksanaan Deserminasi Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

   E. Pengimbasan di Sekolah

      1. Pembuatan Keyakinan Kelas

     2. Penyelesaian Masalah menggunakan Restitusi

     3. Melaksanakan Jum'at Bersih

     4. Membudayakan berdoa sebelum berkegiatan

     5. Melaksakan pembelajaran yang berpihak kepada siswa

     6. Menyusun Visi Misi sekolah sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila

F. Pelaksanaan Segitiga Restitusi pada Anak Berkebutuhan Khusus (Autis dan Grahita Sedang)

    Kasus Pertama pada Umar Faroq Abdullah anak berkebutuhan khusus Autis

    Umar menumpahkan minuman aziz saat pembelajaran di kelas sedang berlangsung. Aziz merasa tersinggung dengan sikap Umar dan     Kawan-kawan yang lain merasa tidak nyaman dengan kondisi lantai kelas yang basah. Selanjutnya Pak Kris memanggil umar dengan       didampingi oleh Pak Alfi dikarenakan anak Autis membutuhkan shadow teacher/guru bayangan/guru bantu agar dapat memahami           perintah secara jelas dan dapat mengerjakan perintah tersebut dengan dibimbing.

Pak Kris kemudian bertanya kepada Umar untuk             menstabilkan identitas, agar umar tidak merasa rendah diri. Langkah berikutnya adalah memvalidasi tindakan yang salah agar Umar       menyadari kesalahan yang ia perbuat. Langkah ketiga adalah menanyakan keyakinan kelas apa yang telah dilanggar dan memancing         Umar untuk dapat mencari solusi dari dalam dirinya sendiri serta menguatkan dengan keyakinan kelas dengan tujuan agar Umar                 dapat diterima kembali dikomunitasnya dan menyadarai kesalahan serta melakukan upaya untuk memperbaiki kesalahannya.                     

Selanjutnya Umar bersedia meminta maaf kepada Aziz dan mengepel lantai dengan bimbingan Pak Alfi.

    Kasus Kedua pada Karinda anak berkebutuhan khusus Grahita Sedang

    Karinda ketahuan membuang sampah sembarangan di kelas saat pembelajaran sedang berlangsung. Kawan-kawannya menjadi gaduh     dan merasa risih terhadap perbuatan Karinda membuang sampah di kelas, sehingga pembelajaran akhirnya terganggu. Pak Kris                   memanggil Karinda kemudian memberikan beberapa pertanyaan kepada Karinda seeta pernyataan bahwa banyak yang melakukan             kesalahan, bukan Karinda sendiri. Langkah kedua Pak Kris menanyakan apa yang dilakukan Karinda apakah salah atau benar jika              dilihat dengan keyakinan kelas yang ada.

Setelah Karinda mengetahui kesalahannya kemudian langkah ketiga Pak Kris menanyakan          keyakinan kelas mana yang telah dilanggar oleh Karinda. Pak Kris kemudian menawarkan kepada Karinda langkah apa yang akan                dilakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut? Karinda ingin meminta maaf kepada Pak Kris dan kawa-kawan serta bersedia                membuang sampah tersebut ditempat yangpah yang telah disediakan. Dengan demikian segitiga restitusi telah terlaksana dengan baik    walaupun Anak Berkebutuhan Khusus membutuhkan bimbingan yang ekstra, kesabaran serta penuh kasih sayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun