"Papah ngapain aja di sana, BT gak?" mulai ke inti permasalahan nih pertanyaan istri.
Alhamdulillah, selain karena adanya rice cooker sehingga urusan perut ini lancar tak kurang suatu apapun, juga karena sinyal internet aman lancar jaya, menonton Youtube, menonton Tik Tok, kepoin status WhatsApp orang-orang yang sedang berlibur panjang, membaca, dan/atau menulis di Kompasiana menjadi rutin dilakukan setiap pagi, siang, sore, dan malam hari.
"Pah, Mamah udah baca juga tulisan Papah di Kompasiana yang judulnya 'Kapan Sih Kapoknya Sampean?'. Satu lagi yang judulnya 'Bangga dengan Derita? Naif Kenakalanmu, Kawan'. Di 2 tulisan itu, kayaknya Papah curhat ya? Keresahan hati Papah sangat terlihat di 2 tulisan itu. Emang curhat ke siapa sih, Pah? Papah berharap empati orang-orang ya? Jangankan berempati, belum tentu orang-orang sempat membaca atau mendengarnya, Pah."
"Pah, banyakin bersyukur aja. Yang penting kita semua sehat dan masih bisa bahagia. Bersyukurlah kita mengalaminya karena bisa bikin kita makin kuat dan dewasa.Â
Juga bukan hanya kita yang mengalaminya, banyak orang-orang sama nasibnya, suami terpisah jarak dengan istri dan anak-anaknya, bahkan banyak yang jauh lebih susah dari kita. Teman-teman Papah di tempat sebelumnya yang di pulau paling timur Indonesia dan tempat lainnya juga masih mengalami.Â
Doakan mereka Pah agar selalu sehat, selalu semangat, dan segera pindah ke tempat yang lebih baik. Jangan berharap empati apalagi janji orang, nanti malah bikin kita makin sakit dan kecewa. Rejeki dan waktu masing-masing orang beda, Pah. Jalani aja dengan santuy."
Ucapan Kang Mus Preman Pensiun kepada anak buahnya, "Kita pernah susah, habis itu senang. Mungkin kita harus susah sekali lagi, lebih susah dari waktu itu, supaya kalo kita nanti senang lagi ... bener-bener senang, kita bisa lebih menghargai kesenangan itu, lebih bersyukur. Kalo kita nanti ternyata lupa bersyukur, seenggaknya kita pernah punya kenangan pernah jadi orang susah."
Sungguh istri yang sholehah, yang selalu ada dan memberi support kepada suaminya. Sikap dan ucapan istri seperti inilah yang selalu membuat suami makin semangat jalani susah senangnya hidup. Istri yang juga selalu dapat menularkan hawa positif kepada anak-anaknya. Istri yang sudah di 2 tempat perantauan mutasi ikut menemani langsung, juga yang sudah di 3 tempat perantauan mutasi terpaksa harus terpisah jarak dengan suami.
Jangan kau cari yang sempurna menurutmu karena bisa jadi kau akan kehilangan yang nyata terbaik untukmu.
Hujan deras makin menebalkan suasana teduh saat mendengar lirik begitu indah yang keluar lembut dari mulut istri tercinta.
"Iya Sayang, makasih nasehat nasihat dan dukungan yang selalu Mamah berikan selama ini."