"Tak dapatkah kita menghargai orang lain, sanggupkah kita memberikan kue kepada orang lain di depan mata yang membutuhkan?.Hanya karena selisih 1-2 perak, haruskah kita mengabaikan perasaan kita ?," pikirku berontak dalam hati. Namun seperti biasa aku selalu cepat berdamai dengan hatiku. "Ya, itukan hak dia memilih, bisa saja dia lebih mendapatkan kenyamanan" Â bela saya pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!