Mohon tunggu...
dariah alfatmah
dariah alfatmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - single

istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Singkat Turunnya Al Quran

20 Februari 2021   13:33 Diperbarui: 20 Februari 2021   13:37 17074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semakin banyak penamaan kepada sebuah benda menunjukkan kemuliaan terhadap benda tersebut. Itulah Al-Qur'an. Dalam Surah Al-Furqan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mengadu bahwa ummat telah meninggalkan Al-Qur'an, dan diturunkan berangsur-angsur untuk menguatkan hati Nabi Muhammad SAW.

Al-Qur'an diturunkan di bulan mulia pada malam mulia kepada hamba yang mulia. Adapun ayat pertama yang diturunkan adalah Surah Al-'Alaq. Maka siapa yang tidak membaca Al-Qur'an, seolah-olah hatinya kosong dari manfaat. menghafal Al-Qur'an adalah dengan menulis Al-Qur'an. Surah Al-'Alaq Ayat 1 sampai 5 turun dalam bentuk ayat terpisah. Sementara Surah yang turun secara pertama adalah Surah Al-Muddatsir.
Sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-'Alaq bahwa salah satu metode

"Perintah Pertama adalah Qiyamullail. Qiyamullail merupakan sarana tarbiyah bagi generasi awal umat Islam. Inilah manfaat mengetahui sejarah. Bukankah disebut aib ketika umat muslim mempelajari sejarah barat, padahal akan lebih baik jika menggabungkan keduanya," kata Syeikh Ahmad.

Para ulama mengatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan di Lauhul Mahfuz. Setelah itu Malaikat Jibril mengajarkan Al-Qur'an kepada Rasulullah antara Al-Qur'an dan perintah non Al-Qur'an .

Cirinya dengan "Bismillaah" dan bunyi seperti lonceng. Maka Rasulullah SAW pun terdiam, kemudian Beliau mengalami hal yang tenang dan khusyu' seperti tidur, seakan-akan dia berpindah dari alam manusia ke alam Malaikat. Ketika itu tubuh Beliau merasa berat sampai ketika mengendarai unta, untapun tersungkur jatuh.

Setelah Al-Qur'an diturunkan, Nabi SAW memanggil para sahabat penulis Al-Qur'an seperti Zaid bin Tsabit. Sebagian ulama mengatakan bahwa pendeknya usia Nabi SAW disebabkan keadaan turunnya Al-Qur'an. Penjagaan Al-Qur'an adalah proses yang membutuhkan perjuangan besar sebagai bentuk perwujudan firman Allah Ta'ala.

Bagaimana Al-Qur'an dihafal saat ia diturunkan? Al-Qur'an dihafal dengan 2 cara yang sampai hari ini tetap ada yaitu dijaga di dalam dada (hafalan) dan juga di dalam lembaran mushaf. Bentuk penjagaan Al-Qur'an adalah di dalam dada manusia.

Disebutkan dalam sebuah riwayat dari Nabi Isa 'alaihis salam bahwa: "Akan datang sebuah kaum, kitab mereka berada didalam dada mereka."

D. Sosok Zaid bin Tsabit sebagai Penulis Al-Qur'an

Pada zaman Rasulullah SAW, Al-Qur'an ditulis namun masih terpisah satu dengan lainnya. Kemudian pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq mulai dituliskan Al-Qur'an dan dikumpulkan dalam bentuk lembaran-lembaran lantaran banyaknya penghafal Qur'an yang wafat dalam medan perang.

Zaid bin Tsabit adalah penulis wahyu dan Al-Qur'an. Penulisan Al-Qur'an dalam satu kitab (buku) merupakan saran dari Umar bin Khatthab. Sebagai penulis Al-Qur'an, Zaid bin Tsabit dikenal dengan fisik dan akal yang sehat. Ketika Zaid menulis, dia berada di hadapan Rasulullah disaksikan Malaikat. Hal ini dijamin keasliannya sebagaimana dalam Surah Al-Haqqah pada Ayat 44 sampai 45 yang berbunyi :

 44 45

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun