Mohon tunggu...
dariah alfatmah
dariah alfatmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - single

istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Singkat Turunnya Al Quran

20 Februari 2021   13:33 Diperbarui: 20 Februari 2021   13:37 17074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karena Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis, maka ketika menerima Wahyu, beliau langsung menyampaikannya kepada para sahabat. Para sahabat lalu menghafalkannya di luar kepala. Bagi yang bisa menulis, diminta untuk menuliskannya di atas kulit pohon, batu, kain, kulit hewan dan lain sebagainya.

Untuk menjaga kemurnian Al Quran, setiap tahun malaikat Jibril bersama Rasululah selalu mengulang hafalan Al Quran. Bahkan di tahun terakhir menjelang wafatnya, Nabi Muhammad bersama malaikat jibril mengulangi hafalannya sebanyak dua kali.

Pembukuan Al Quran pertama kali dilakukan pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq atas usulan dari Umar bin Khathab. Hal ini terjadi karena Umar khawatir atas kemurnian Al Quran karena tidak sedikit dari para penghafal yang mati Syahid karena ikut berperang.

Pembukuan itu dipimpin oleh Zaid bin Tsabit dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang sudah pernah dituliskan oleh para sahabat di batu, kain, kulit pohon, kulit hewan dan lain sebagainya. Hasil dari hal tersebut adalah pembukuan resmi Al Quran yang pertama kalinya.

Al Quran yang sudah disatukan menjadi buku tersebut lalu disimpan oleh Abu Bakar sampai ia meninggal dunia. Setelahnya, di simpan oleh Umar sampai ia meninggal, dan diteruskan oleh anaknya yaitu Hafsah.

Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Al Quran pertama kalinya di gandakan dan di distribusikan. Hal ini terjadi karena Islam sudah tersebar luas sampai ke Iran. Setelah itu, penggandaan dan pendistribusian Al Quran kembali dilanjutkan oleh Huzaifah bin Yaman.

Syeikh Ahmad At-Tamadi, Ulama Al-Azhar Mesir, mengulas sejarah singkat periwayatan Al-Qur'an saat mengisi kajian di Masjid Al-Aqsha, Bintaro Jaya Sektor 9, Tangerang Selatan.

Dalam ceramah yang diterjemahkan Ustadz Ramdan Ali Mantiri, Syeikh Ahmad mengatakan, penulis mushaf Qur'an yang masyhur berasal dari Mesir. Kurang lebih ada tiga syeikh di antaranya Syeikh Abdurrahman, dan syeikh lainnya.

Para penghafal Qur'an memiliki sanad dari Hafsh. Orang Mesir dan orang Indonesia memiliki kesamaan Qira'at dan fiqih (yaitu Imam Syafi'i), meski di Mesir ada juga bermazhab lain.

Kata Syeikh Ahmad, Al-Qur'an Madinah sebelum ditulis akan merujuk ke Mushaf Al-Azhar. Dulu, mushaf ditulis dengan tulisan tangan. Berkat rahmat Allah Ta'ala sekarang ini setiap masjid sudah memiliki ratusan mushaf Qur'an

Awal mula diturunkan Al-Qur'an tidak dalam keseluruhan. Andai diturunkan seperti itu maka manusia akan kesulitan. Al-Qur'an diturunkan bertahap sedikit demi sedikit, atau disebut sebagai Tafsir Maudu'i (metode tematik) yaitu menghimpun ayat-ayat Al-Qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun