Problem sebenarnya tidak pernah terjadi “di luar” melainkan selalu terjadi “di dalam”.
============
NK : maaf mas, saya kok agak kurang bisa menangkap pesan yang disampaikan ya... *hadeh* >_<
Daniel Suchamda : Misalnya kita sangat benci dengan wanita berbaju minim, bisa ditebak bahwa kita memiliki kesulitan dalam mengendalikan nafsu sex. Kita tahu bahwa diri ini sangat tergoda oleh sex, maka timbul gejala psikologis yg disebut "denying" yaitu membenci sex. Atau kemungkinan lain gejala psikologis "projecting" menganggap orang lain itu sumber kemesuman. Atau kemungkinan lain lagi "membohongi diri sendiri" dengan mengatakan diri ini suci.
YL : Krn permainan pikiran kita sendiri barangkali ya?
Daniel Suchamda : Pada dasarnya, si "aku" ingin senang/enak, dan menolak setiap ketidaksenangan/ketidakenakan. Maka muncul berbagai tipu muslihat batinnya sendiri utk memenuhi keinginannya tersebut. Permainan accepting and rejecting...tapi pada dasarnya tidak mau dirinya mengakui dirinya sebagai sumber, alih-alih mencari / menyalahkan/melemparkan ke yang di luar....karena ingin nyaman dengan instan.
IJ : maaf mas Daniel Suchamda, saya tanya... menerima dan menolak bukankah kita sendiri.... berarti yg diluar cuma bayangan
Daniel Suchamda : Yang diluar itu netral. Yang menerima dan menolak itu yg di dalam.
IJ : bukankah itu yg disebut reaksi....mas
Daniel Suchamda Reaksi itu karena apa? Karena anda sudah terkondisi , bukan?
Dikondisikan oleh budaya, didikan, doktrin, dsb...
IJ : wah jadi menarik ini mas..... seperti benda yg memantulkan cahaya ... apakah reaksi itu salah.. mas Daniel Suchamda
Daniel Suchamda Memang tidak bisa memungkiri bahwa kita semua terkondisi.
Tapi batin yang SEHAT...dikondisikan oleh pengetahuan yang benar, informasi yang tepat.
Batin yang SAKIT ...karena dikondisikan secara keliru oleh informasi2 yang keliru (tidak cocok dengan realita).
IJ : setuju tyang mas....
Daniel Suchamda : Informasi yang salah dan tidak cocok dengan realita...pada akhirnya menghasilkan kebingungan (confusion).....inilah yg terjadi kenapa para akil-balig banyak mendapat problem..... Kebingungan yang parah menghasilkan stress dan frustasi....inilah kenapa akhirnya lari ke narkoba, tawuran, dsb.....atau 'bersembunyi' dalam kesempitan/fanatik agama...... Bila ini diteruskan lama-lama menjadi gangguan kepribadian termasuk penyimpangan seks dan perilaku kejam.....yg pada lanjutnya akan semakin bias terhadap realita....demikianlah siklus lingkaran setan berputar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H