Mohon tunggu...
Alin FM
Alin FM Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Multimedia dan Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biarkan tinta-tinta malaikat mencatat semua kata yang ku punya untuk dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perempuan 2021

1 Januari 2021   12:34 Diperbarui: 1 Januari 2021   12:44 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertimbangan karantina bukan karena masalah ekonomi, tetapi karena begitulah Allah SWT dan Rasulullah Saw memerintahkannya. Perempuan juga tidak akan pernah disuruh untuk ikut bertanggung jawab meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga dan negara akibat gagalnya negara menangani wabah.

Sungguh indah Islam memuliakan perempuan.  Wabah terselesaikan dan  perempuan tetap dengan rutinitas fitrahnya. Sayangnya semua itu tak akan terjadi saat perempuan masih hidup dalam sistem Kapitalisme sekular dengan sistem politik demokrasi. Demokrasi Kapitalisme bukan jalan perempuan untuk bahagia.

Sungguh, tak ada yang lebih mengerti perempuan kecuali  Sang Maha Cinta, Allah SWT. Oleh karena itu aturan yang berlaku seharusnya yang berasal dari Dia yang menciptakan dan mencintai manusia termasuk perempuan. Hanya Islam sebagai sistem paripurna yang bisa membahagiakan perempuan. Perempuan bahagia, anak-anak pun bahagia.

Tahun 2021, akhiri penderita perempuan. Kita memasuki masa depan bahagia dengan Islam. Perempuan 2021 perempuan bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Perempuan layak bahagia dalam balutan cantiknya iman. Ayo perempuan raih bahagia mu dengan kehidupan Islam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun