Dalam Surah Al-Furqan ayat 67 juga menyebutkan "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian".
3. Maraknya Cyber Crime
Tingginya minat dalam penggunaan uang elektronik memicu terjadinya penipuan lewat dunia cyber. Adanya pencurian data, pencurian uang lewat elektronik dan sebagainya membuat kita pengguna layanan uang elektronik harus lebih berhati-hati dan waspada. Juga penting bagi pemerintah untuk lebih mengetatkan sistem cyber.
Tingginya penggunaan uang elektronik membuat maraknya penipuan lewat dunia cyber juga. Pencurian data, pencurian uang lewat elektronik, semua itu harus diantisipasi.Â
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk berinovasi dalam sistem cyber dan menggalakkan polisi cyber. Pengguna layanan e-money juga harus lebih waspada.
4. Ponsel Bisa Hilang Kapan Saja menyulitkan penggunaan e-money
Resiko yang lain adalah ketika kita kehilangan ponsel. Apalagi jika dalam ponsel ada banyak aplikasi e-money.
Tentunya akan sangat menyulitkan karena di dalamnya ada akun yang menyimpan uang. Dan harus segera melapor atau memblokir akun agar tidak bisa diretas dan diakses siapa pun.Â
Jadi risiko ini menjadi pertimbangan kehilangan ponsel sebagai salah satu pertimbangan saat menggunakan e-money.
5. Kartu Hilang, Uang Tidak Bisa Kembali
Jika ponsel hilang langsung akun bisa diblok. Namun, jika e-money berbentuk kartu hilang, uang tidak akan bisa dapat dikembalikan. Seperti kartu yang digunakan untuk transportasi bus, jika kartu tersebut hilang, kamu harus siap mengalami kerugian.