"Semoga kalian bahagia. Bapak, emak, dan Juleha pasti akan datang. Kamu tenang saja, Ka."
"Pak, masalah Pak Atmojo ...."
Juleha menyerahkan tisu kepada Wika. Dia sangat memahami perasaan kakak tirinya yang kacau.Â
"Dia adalah bapak kandungmu yang berhak jadi wali saat ijab kabul."
"Ta ... tapi aku ingin ada bapak saat akad nanti."
"Kamu tetap anakku, Ka. Percayalah! Bapak dan semuanya pasti datang."
Air mata membasahi pelupuk mata Wika, bapak pun ikut terisak. Bagaimanapun rasa sayang bapak terhadap anak sambungnya tidak akan pernah hilang.
"Maafin aku juga, Bang."
Mak Linik menubruk lutut bapak sambil tersedu. Bapak membelai kepala istri pertamanya, Juleha bisa melihat emak sangat kikuk.
"Tahan, Mak. Jangan bikin ribut kalau masih ingin bapak di sini," bisik Juleha lirih.
"Emang pandai cari muka tuh Yu Linik, besuk juga bikin khilaf lagi."