Sekali lagi, penulis dengan tulus mengajak kepada semua masyarakat terutama umat Muslim Indonesia untuk melihat persoalan ini dengan lebih jernih dan mengedepankan sikap toleransi dan persatuan bangsa.
Jika memang saudara kita Ahok sebetulnya sama sekali tidak bermaksud melakukan pelecehan ayat, apalagi ia dengan berani telah meminta maaf kepada semua umat Muslim. Maka alangkah baiknya, apabila kita memaafkannya dan menganggap bahwa ia hanya keliru dalam hal menempatkan posisinya ketika itu. Karena saat itu, seorang Ahok berada dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI dan bukan kapasitasnya sebagai seorang ahli tafsir atau Muslim sekalipun.
Namun demikian, Indonesia adalah negara demokrasi. Jika memang saudara-saudara kita masih ada yang merasa hal itu belumlah cukup, maka silahkan saja melakukan unjuk rasa demi menyampaikan aspirasinya. Yang terpenting semua itu dilakukan dengan penuh kedamaian serta tertib.
Hindari hal-hal yang dapat merusak citra kita sebagai umat yang beragama Islam. Karena Islam sudah Rasul SAW perkenalkan kepada seluruh alam sebagi agama yang 'Rahmatan lil A'laamiin' yakni agama yang membawa kasih sayang kepada seluruh alam.
Yang terakhir, penulis sangat berharap, dengan segala kemajemukan yang ada di Indonesia baik dari suku, ras, etnis, dan agama, semoga persatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.
Jangan sampai perpecahan dan konflik yang sedang terjadi pada saudara-saudara kita di negeri mereka, terjadi pula pada negeri kita tercinta.
Â
Â
Jakarta,
(Warga biasa yang khawatir terhadap keutuhan Bangsanya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H